Rencana tersebut menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam membangun konektivitas antarkota di Pulau Jawa.
Jalur cepat ini diharapkan dapat mempercepat mobilitas manusia dan barang serta meningkatkan produktivitas ekonomi di wilayah yang dilalui.
Baca Juga: Posisi Gibran Tak Jadi Jaminan, Pengamat Nilai Elektabilitas Jokowi Tergerus
APBN Disiapkan Jadi Bagian Solusi
Lebih lanjut, AHY memberikan sinyal bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menjadi bagian dari solusi restrukturisasi keuangan KCJB.
Pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan dana APBN dalam porsi tertentu guna menjaga stabilitas pembiayaan proyek.
“Infrastruktur transportasi termasuk kereta itu juga tentunya negara hadir di situ apakah ikut bernegosiasi (dengan APBN) ada bagian nanti pengembangan konsep ini,” pungkasnya.
Krisis Pembiayaan Jadi Sorotan Publik
Seperti diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah menjadi sorotan publik karena membengkaknya biaya pembangunan dan beban keuangan yang harus ditanggung konsorsium pelaksana proyek.
Baca Juga: Pintu Ekspor Udang ke AS Terbuka, KKP Siapkan Skema Sertifikasi
Pemerintah kini berupaya mencari formula terbaik agar proyek ini tetap beroperasi optimal tanpa menambah beban keuangan negara secara berlebihan.
Artikel Terkait
Whoosh Terjebak Utang Jumbo, Danantara Siap Negosiasi ke China
Mahfud MD Sebut Penyelesaian Utang Whoosh Tak Cukup Politik
China Klaim Proyek Whoosh Buka Lapangan Kerja
Wariskan Whoosh dengan Lilitan Utang, Jokowi Ingatkan Manfaat Ekonomi
Respons Purbaya saat Jokowi Bilang Whoosh Tak Hanya Mengejar Laba
Ketua KPK Ungkap Kabar Terbaru soal Dugaan Kasus Korupsi Whoosh
Selain Dugaan Mark Up, Pengamat Singgung Pemufakatan Jahat di Proyek Whoosh
Apakah Jokowi Harus Bertanggung Jawab soal Whoosh? Begini Kata Pengamat
Istana Ungkap 2 Opsi Terkait Polemik Utang Proyek Whoosh
Hasto Kritik Proyek Whoosh, Sebut Megawati Kerap Pertanyakan Urgensi Pembangunan