Minggu, 21 Desember 2025

Whoosh Terjebak Utang Jumbo, Danantara Siap Negosiasi ke China

Photo Author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:14 WIB
Danantara ungkap bakal pergi ke China untuk membahas skema pembayaran utang Whoosh. (Instagram/keretacepat_id)
Danantara ungkap bakal pergi ke China untuk membahas skema pembayaran utang Whoosh. (Instagram/keretacepat_id)

GEMA LANTANG, JAKARTA -- Chief Operation Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, kembali buka suara soal polemik utang jumbo proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh yang beberapa waktu terakhir ramai jadi perbincangan.

Dony mengatakan bahwa Danantara masih terus melakukan negosiasi dengan China terkait utang tersebut dan meyakinkan masyarakat tentang manfaat yang diberikan oleh pengadaan Whoosh ini.

“Masyarakat nggak usah khawatir, bahwa Whoosh ini kan memberikan manfaat banyak ya, terutama sekali transportasi,” ucap Dony kepada awak media di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Kamis, 23 Oktober 2025.

“Sehari itu sekarang kurang lebih 20-30 ribu penumpang yang kita layani dan itu akan terus kita tingkatkan kualitas pelayanannya,” imbuhnya.

Baca Juga: Budaya 'Sungkan' di Pemerintahan Tuai Kritikan, Bayangan Feodal yang Belum Usai

Ia menegaskan hal tersebut menunjukkan operasional Whoosh yang positif di tengah masyarakat.

Bocoran Negosiasi Danantara dengan China

Mengenai utang, operasional dan manajemen yang diklaim berjalan positif itu, menurut Dony menjadi sesuatu yang tak perlu dikhawatirkan lagi.

Sementara untuk restrukturisasi pembayaran utang selama 60 tahun, Dony mengatakan pihaknya akan berangkat ke China untuk melakukan negosiasi pada beberapa hal.

“Kita terus bernegosiasi, kami akan berangkat (ke China) lagi juga untuk menegosiasikan mengenai term dari pinjamannya,” ucap Dony.

“Ini menjadi point of negotiation kita, berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga kemudian ada beberapa mata uang yang akan kita diskusikan dengan mereka,” jelasnya.

Baca Juga: Dari Sumur Bor hingga Kemasan Galon BPA jadi Blunder

Targetkan Kesepakatan Rampung di 2025

Dony mengaku setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu masih dikaji mana yang akan dipilih oleh Danantara.

“Akan kita pelajari dan kita negosiasikan untuk memberikan manfaat terbanyak untuk kita, kurang lebih begitu,” tambahnya. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X