Minggu, 21 Desember 2025

Begini Respons KPK usai Mahfud MD Bongkar Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

Photo Author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 17:25 WIB
KPK buka suara mengenai mark up dana dalam isu proyek Whoosh. (Instagram/keretacepat_id)
KPK buka suara mengenai mark up dana dalam isu proyek Whoosh. (Instagram/keretacepat_id)

GEMA LANTANG, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan kepada masyarakat untuk membuat laporan secara resmi jika mengetahui ada tindakan korupsi.

Laporan resmi tersebut nantinya membuat KPK bisa melakukan proses penyelidikan yang diperlukan secara resmi.

“KPK mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi awal ataupun data awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, maka silakan dapat menyampaikan aduan tersebut kepada KPK melalui saluran pengaduan masyarakat,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Pernyataan dari KPK tersebut menanggapi klaim dari Mahfud MD tentang adanya dugaan mark up atau penggelembungan dana dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Baca Juga: Kronologi Driver Ojol Dianiaya Pria Mabuk hingga Kejar-kejaran di Jalan Raya

Laporan Harus Ada Informasi Awal 

Mengenai laporan masuk ke KPK, Budi mengatakan bahwa harus ada data atau informasi awal yang disertakan agar lembaga antirasuah tersebut bisa memulai proses penyelidikan.

“Tentunya dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari, akan menganalisis apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan,” terangnya.

Selanjutnya, akan dilakukan verifikasi dan menganalisis apakah laporan tersebut berada di bawah penyelesaian yang dilakukan oleh KPK.

Baca Juga: Kronologi Dugaan Insiden Pangan di SMAN 1 Yogyakarta

Tudingan adanya mark up dana proyek Whoosh ini diutarakan oleh Mahfud MD dalam siaran YouTube Mahfud MD Official yang diunggah pada 14 Oktober 2025.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat tetapi di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS, naik tiga kali lipat,” kata Mahfud MD.

“Siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah, itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” jelasnya.

Dugaan adanya mark up itulah yang menurut Mahfud harus diperiksa agar diketahui kemana saja aliran uangnya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X