GEMA LANTANG -- Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan dirinya menolak tawaran untuk duduk sebagai Menko Polkam di kabinet pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Di sisi lain, Mahfud mengaku lebih memilih bergabung dalam Komite Reformasi Kepolisian yang saat ini tengah disiapkan pemerintah.
Keputusan itu diambil bukan karena ia tidak berminat, Mahfud MD menyebut hal tersebut lebih karena alasan etika politik yang sejak lama dipegang.
Mahfud menegaskan, jabatan kabinet seharusnya diisi oleh mereka yang telah berjuang memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024, bukan dirinya yang justru menjadi lawan politik saat itu.
Baca Juga: Prabowo Desak Dunia Akui Palestina: Sejarah Tidak Menunggu!
Meski tidak masuk kabinet, Mahfud menyebut masih bisa memberikan kontribusi lewat jalur lain.
Kini, eks Menko Polhukam RI itu melihat reformasi kepolisian sebagai agenda besar yang membutuhkan perhatian serius, terutama soal kultur dan praktik internal yang selama ini jadi sorotan masyarakat.
“Dari diskusi itu, saya hanya menyampaikan konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam Tim Reformasi Polri,” kata Mahfud melalui kanal Youtube Mahfud MD Official yang dipublikasikan pada Senin, 22 September 2025.
Lantas, bagaimana pengakuan Mahfud MD terkait tawaran pemerintah kepadanya terkait kursi menteri hingga Komite Reformasi Kepolisian? Begini ceritanya.
Baca Juga: PLTU dan Tagihan Sunyi Kesehatan Publik: Ribuan Kematian Dini dan Triliunan Rupiah Melayang
Menolak Jabatan karena Etika
Mahfud menegaskan penolakannya terhadap kursi Menko Polkam dilandasi komitmen etika.
Guru Besar Hukum Tata Negara itu mengaku tidak ingin melanggar pernyataannya sendiri bahwa jabatan pemerintahan layak diisi oleh mereka yang terlibat langsung dalam perjuangan politik Prabowo.
“Saya kan dulu sudah menyatakan komitmen, standar etik saya, jabatan di pemerintahan ini harus diduduki oleh mereka yang menang, yang berkeringat secara politik. Saya kan tidak,” ujar Mahfud.
Artikel Terkait
Klarifikasi Raffi Ahmad tentang Mobil RI 36 Dianggap Blunder, Mahfud MD: Pejabat Tidak Jujur
Mahfud MD Ungkap Tidak Peduli Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
Soal Vonis Tom Lembong, Mahfud MD: Keputusan Hakim Itu Salah
Mahfud MD Nyatakan Bela Tom Lembong: Rasa Keadilan Terancam
Mahfud: Presiden Bisa Turun Tangan saat Hukum Terasa Tidak Independen
Hukuman Mati Bagi Koruptor di RI, Mahfud MD: Memang Boleh
Pengemudi Ojol Dilindas Rantis Brimob, Mahfud MD: Pejabat Korup Biang Utamanya
Mahfud MD Soroti Minimnya Interaksi Nadiem Makarim saat Jabat Mendikbud
Mahfud MD Sebut Sri Mulyani Kecewa Berat
Mahfud MD Prediksi Bakal Ada Reshuffle Kabinet di Oktober