Tjandra mengingat potensi keracunan massal masih membayangi sistem pelaksanaan program MBG, meski dirinya meyakini tidak semua dapur SPPG mengalami hal serupa.
Baca Juga: Respons Purbaya soal Wacana Pembangunan Al Khoziny Pakai APBN
"Berbagai potensi yang di sebut WHO ini tentu patut jadi pertimbangan kita, walau tentu sama sekali tidak berarti bahwa keracunan makanan selalu berhubungan dengan MBG," terangnya.
Di sisi lain, Tjandra mengingatkan bahan mentah dan sistem distribusinya yang tidak aman, risiko yang sama akan tetap mengintai.
"Penjelasan umum WHO ini disampaikan hanya sebagai bagian dari kewaspadaan kita saja," tukasnya.
Artikel Terkait
Dapur SPPG Penyebab Keracunan Ditutup, BGN Gerakkan Tim Investigasi
Begini Respons BGN soal Menu Ikan Hiu yang Diduga Penyebab Keracunan
BGN Ajak UMKM Lokal jadi Pemasok Bahan Baku
BGN Gandeng Kemenkes Perketat Awasi MBG
BGN dan BPOM Beberkan Hasil Investigasi Penyebab Keracunan MBG
Blunder Menu MBG, DPR Cecar Habis-habisan BGN saat Rapat Bersama
Aliansi Masyarakat 'Kuliti' BGN hingga Klaim Ada Jual Beli Titik Dapur MBG
Bos BGN Buka Suara soal Harga Ayam dan Telur Naik Gegara MBG
Publikasi Data Keracunan MBG Tetap Dilakukan Lewat BGN
BGN Libatkan 5.000 Chef Profesional Demi Program MBG