Minggu, 21 Desember 2025

Kasus WO Ayu Puspita, Polisi Ungkap Kerugian Capai Rp11,5 Miliar

Photo Author
- Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:01 WIB
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin (tengah kiri) mengungkap kasus dugaan penipuan WO Ayu Puspita. (Dok Polri)
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin (tengah kiri) mengungkap kasus dugaan penipuan WO Ayu Puspita. (Dok Polri)

GEMA LANTANG, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru dalam kasus dugaan penipuan berkedok Wedding Organizer (WO) by Ayu Puspita yang merugikan puluhan korban hingga mencapai Rp11,5 miliar.

Polisi menyebut uang hasil penipuan tersebut digunakan para tersangka untuk kepentingan pribadi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin mengatakan, hasil penyidikan menunjukkan dana yang dihimpun dari para korban tidak digunakan untuk operasional usaha, melainkan dialihkan untuk kebutuhan pribadi para pelaku.

“Digunakan untuk kepentingan pribadi,” kata Iman Imanuddin saat konferensi pers pada Sabtu, 13 Desember 2025.

Menurutnya, uang para korban dipakai untuk berbagai keperluan nonbisnis, mulai dari pembayaran cicilan rumah hingga perjalanan ke luar negeri.

“Baik itu untuk membayar cicilan rumah, baik itu untuk kegiatan jalan-jalan ke luar negeri, dan untuk kepentingan-kepentingan pribadi lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Sebut Pengelolaan Pajak hingga Royalti Indonesia Parah

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni Ayu Puspita selaku pemilik WO dan adiknya, Dimas Haryo Puspo.

Keduanya dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

Skema Ponzi Berkedok Wedding Organizer

Iman menjelaskan, para tersangka menjalankan aksinya dengan pola menyerupai skema ponzi.

Calon pengantin dijaring dengan iming-iming paket pernikahan berharga murah, namun menawarkan fasilitas mewah yang sulit ditolak.

Para korban dijanjikan konsep pernikahan eksklusif dengan venue mewah, fasilitas lengkap, hingga bonus tambahan berupa paket bulan madu.

“Kemudian ada paket liburan ke tempat-tempat yang ditawarkan oleh para tersangka ke Bali, misalkan dengan paket wisata, dengan paket honeymoon. Sehingga itu menarik para korban untuk menggunakan jasa dari para tersangka,” jelas Iman.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polisi Beberkan Alasan 8 Orang Jadi Tersangka

Jumat, 7 November 2025 | 17:03 WIB

Kejagung Sita Sebidang Tanah Milik Anak Riza Chalid

Minggu, 19 Oktober 2025 | 10:47 WIB

Sulaiman Daud Ditangkap Setelah 10 Tahun Buron

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 16:56 WIB

Mengurai Kerugian Negara dari Skandal Solar Murah

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 11:29 WIB
X