Gemalantang.com- Persoalan pembangunan stockpile batubara hingga masih belum menemukan titik terang.
Pasalnya, masyarakat bersikeras menolak pembangunan stockpile batubara di Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Jambi
Sementara Provinsi Jambi terus ngotot membangun stockpile batubara, meskipun ada penolakan dari masyarakat
Begitu pula pembangunan jalan khusus angkutan batubara, di Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi.
Masalah ini sudah sampai di DPRD Provinsi Jambi. Warga Aurkenali, Mendalo Darat dan Mendalo Laut, sebelumnya memang mengirim surat ke dewan, menolak stockpile batubara di Aurkenali.
Gubernur Jambi, Al Haris pun sudah mengumpulkan semua pihak terkait, di rumah dinasnya, 27 November 2023. Mereka sepakat membentuk tim khusus.
Dalam pertemuan dengan 17 stakeholder itu, disimpulkan, pertama, segera dibentuk tim perizinan dan pemberian himbauan kepada masyarakat terkait pembangunan TUKS PT Sinar Anugerah Sukses (SAS).
Kedua, segera dibentuk tim sinkronisasi perizinan antara Pemprov dan Pemkot Jambi, serta melakukan sosialisasi untuk memberi pemahaman kepada warga.
Baca Juga: Soal Pembangunan Stockpile Batubara, Muhammad Nasir Sebut Pindahkan Rumah Dinas Gubernur Jambi
Baca Juga: Dukung Warga Tolak Pembangunan Stockpile Batubara, Anggota DPRD Provinsi Jambi Layangkan Surat
Baca Juga: Persoalan Batubara di Jambi Tak Kunjung Selesai, Kini Muncul Lagi Persoalan Pembangunan Stockpile
Intinya, Pemprov Jambi bersikukuh melanjutkan pembangunan jalur khusus di Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut, serta stockpile di Aurkenali.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, juga hadir Dia pun setuju pembentukan tim itu. Edi mencatat ada 3 poin penting.
Pertama, persoalan batu bara merupakan extra ordinary yang harus dicari jalan keluarnya.
“Mau nggak mau, suka nggak suka, harus kita lakukan,” kata politisi PDI Perjuangan itu.