Gemalantang.com - Hingga saat ini persoalan angkutan batubara di Provinsi Jambi masih saja menimbulkan polemik ditengah masyarakat.
Mulai dari persoalan kemacetan jalan, kecelakaan, hingga masalah pembangunan stockpile batubara yang mendapat penolakan dari masyarakat.
Gerakan menolak pembangunan stockpile batubara di kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi sudah semakin meluas.
Penolakan pembangunan stockpile oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) itu tidak saja datang dari warga Aurkenali. Tapi juga dari Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Juga: Selama Kampanye Pemilu, Angkutan Batubara Dihentikan Selama 75 Hari
Baca Juga: Tertangkap Kamera, Angkutan Batubara Beroperasi Diluar Jam Operasional
Baca Juga: Konflik Tak Kunjung Selesai, Angkutan Batubara Kembali di Stop
Berbagai aksi dan upaya sudah dilakukan warga, agar terminal penumpukan batubara tidak dibangun di sekitar Aurkenali. Banyak dampak negatif yang membuat warga takut pada keberadaan stockpile itu.
Aksi-aksi itu bukan hanya dilakukan warga Aurkenali, tapi juga warga Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut. Warga dua desa di Kabupaten Muaro Jambi itu juga merasa akan terkena imbas.
Warga dari Kabupaten Muarojambi yang mengikuti aksi penolakan stockpile mulai merasa tidak nyaman. Seorang warga mengaku ditakut-takuti oleh perangkat RT-nya.
Seorang warga Desa Mendalo Darat, yang minta namanya tidak ditulis mengungkapkan, beberapa waktu lalu dia bertemu Saidin, Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat. Warga itu disarankan tidak ikut-ikutan menolak stockpile.
Warga yang rumahnya berada di jalur menuju stockpile ini merasa ditakut-takuti oleh Saidin. Apalagi Saidin memberitahu, bahwa nama-nama warga yang menolak sudah di tangan kepolisian.
“Saya ditakut-takuti. Ketua RT itu bilang saya jangan ikut-ikutan aksi. Katanya nama saya sudah dicatat di polda,” ungkap warga itu.
Meski merasa diintimidasi, warga ini tidak bergeming. Dia tetap menolak stockpile di Aurkenali. Alasannya, perlintasan angkutan batubara menuju stockpile sangat dekat dari rumahnya. Cuma beberapa meter.
Menanggapi pengakuan warganya yang merasa terancam, Saidin mengaku hanya mengingatkan warganya, agar tidak sampai mendapat masalah.
Artikel Terkait
Pungli Terhadap Angkutan Batubara, KPK Pertanyaan Dasar Hukumnya: Kita Cari Oknum Dibalik Itu Semua
Kembali Kecelakaan Melibatkan Angkutan Batubara, Masyarakat Minta Pemerintah Desak Pembangunan Jalan Khusus
Kenang Mahasiswa Korban Tabrakan Truk Batubara, IKMM Jambi Gelar Aksi Solidaritas
Polda Jambi Minta Kementerian ESDM Beri Sangsi Perusahaan Tambang, Tapi Angkutan Batubara Tetap Melanggar
Armadanya Melanggar, Berikut Perusahaan Tambang Batubara Bakal Dapat Sangsi
Jadi Keprihatinan Publik, Ini Sejumlah Pelanggaran Angkutan Batubara yang Sebabkan Kemacetan di Jambi
Angkutan Batubara Biang Kemacetan Jalan, Warga: Kami Ngantar Anak Sekolah Sampai Terlambat