Rian juga mempersoalkan konsultasi publik. Sebelum dokumen amdal digarap, konsultasi publik wajib dilakukan, untuk mengetahui tanggapan masyarakat sekitar.
Rian mempertanyakan tahapan konsultasi publik ini, kapan dilakukan, dengan siapa dilakukan. Kalau tidak dilakukan, maka izin lingkungan itu bodong, alias tidak sah.
PT SAS mengklaim, keterlibatan masyarakat dalam proses memperoleh izin lingkungan sudah melalui proses yang benar.
Mereka mengumumkan rencana kegiatan itu selama 10 hari, pada 25 September 2014, untuk meminta saran, pendapat dan tanggapan masyarakat terdampak.
Selain itu, menurut PT SAS, mereka sudah melaksanakan rapat konsultasi publik. Salah satunya dengan masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah, pada 2 Oktober 2014.
Persoalan lainnya, TUKS. Menurut Rian, terminal untuk kepentingan sendiri harus berada di lingkungan pelabuhan.
Faktanya, stockpile Aurkenali jauh dari Pelabuhan Talang Duku, pusat pengiriman batu bara ke luar Jambi.
Rian juga menemukan data bahwa izin TUKS PT SAS bukan untuk pertambangan batu bara, tapi pertanian. Titik lokasinya di Talang Duku, bukan di Penyengat Rendah.
Aspek Kesehatan, Paling Berbahaya
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), salah satu gangguan kesehatan yang ditimbulkan debu batu bara.
Debu batu bara amat berbahaya. Ukuran partikelnya hanya 0,1 - 10 mikron. Sangat mudah terhirup saat bernapas.
Debu batu bara termasuk jenis fibrogenik. Sangat berbahaya, karena dapat merusak dan mengganggu fungsi kerja paru-paru.
Jika terhirup, debu batu bara tertahan dan mengendap dari bronkiolus terminalis (ruang mati di dalam paru), hingga ke alveolus (tempat paru-paru dan darah bertukar oksigen).
Dikutip dari halodoc.com, paparan debu batu bara dalam jangka lama bisa merusak paru-paru. Kondisi ini dikenal sebagai black lung disease.
Rakyat Melawan
Artikel Terkait
Polda Jambi Minta Kementerian ESDM Beri Sangsi Perusahaan Tambang, Tapi Angkutan Batubara Tetap Melanggar
Armadanya Melanggar, Berikut Perusahaan Tambang Batubara Bakal Dapat Sangsi
Jadi Keprihatinan Publik, Ini Sejumlah Pelanggaran Angkutan Batubara yang Sebabkan Kemacetan di Jambi
Angkutan Batubara Biang Kemacetan Jalan, Warga: Kami Ngantar Anak Sekolah Sampai Terlambat
Konflik Tak Kunjung Selesai, Angkutan Batubara Kembali di Stop
Tertangkap Kamera, Angkutan Batubara Beroperasi Diluar Jam Operasional
Selama Kampanye Pemilu, Angkutan Batubara Dihentikan Selama 75 Hari