Dalam sidak tersebut, Titiek menyoroti stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mulai berubah warna dan umur beras dalam penyimpanan lebih dari setahun.
“Ternyata yang ada di sini ada beras yang sudah setahun lebih, masuk sini bulan Mei 2024 masih ada 1.200 ton, warnanya udah abu-abu. Ini masih ada juga beras impor yang umurnya juga setahun,” ujar Titiek Soeharto dalam kunjungannya tersebut.
Baca Juga: Bahlil Tanggapi Laporan Harga LPG 3 Kg dari Purbaya ke DPR
Ia juga menyinggung tentang upaya DPR beberapa kali mendesak pemerintah untuk segera mendistribusikan beras SPHP kepada masyarakat.
“Saya nggak tahu mau disimpan sampai kapan di sini, kenapa nggak disalur-salurkan. Saya rasa kalau SPHP dapatnya kayak begini ya saya rasa nggak layak, orang harus beli dengan beras seperti ini,” imbuh Ketua Komisi IV DPR RI itu.
“Dari bulan Februari saya sudah minta ini dikeluarkan, kita mewakili rakyat kesel juga kayak begini,” tuturnya.
Bulog saat ini mengelola 3,9 juta di mana 2,95 juta ton di antaranya merupakan hasil dari petani lokal dan sisanya merupakan pengadaan luar negeri ketika penugasan pemerintah di akhir tahun 2024.
Baca Juga: Ribuan Pekerja Yunani Demo Tolak RUU 13 Jam Kerja Sehari
Reprocessing dilakukan pada 0,1 persen dari seluruh total yang dikelola oleh Bulog.
Dengan tahapan tersebut, diharapkan saat beras SPHP mulai disalurkan ke masyarakat, masih layak untuk dikonsumsi.
Artikel Terkait
Mentan Klaim Harga Beras Turun di 32 Provinsi
Amran Pastikan Beras SPHP yang Rusak Bisa Ditukar di Bulog
Bulog Pastikan Harga Beras SPHP Tak Naik, Tetap Rp12.500 per Kg
Bulog Pastikan Beras SPHP Aman dan Layak Dikonsumsi
Inflasi Pangan Turun, Mendagri Tito Soroti Peran Penyaluran Beras SPHP
Mentan Tegaskan Indonesia Tak akan Impor Beras Sampai Akhir 2025
Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP, Sasar Ritel Modern dan Pasar Rakyat
Mentan Amran Klaim Indonesia Menuju Swasembada Beras dalam Tiga Bulan
Prabowo Ungkap Indonesia Swasembada Beras, Berikan ke Palestina
Mengurai Skandal Bansos Beras yang Menjerat Edi Suharto