GEMALANTANG.COM, JAKARTA -- Seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan inisial SSS ditangkap oleh kepolisian dan dijadikan tersangka atas dugaan pembuatan meme Presiden Prabowo dan Presiden ke-71 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Meme tersebut dipermasalahkan karena menampilkan Prabowo dan Jokowi berciuman.
Atas penetapan status tersangka, pihak Istana buka suara mengenai langkah-langkah hukum selanjutnya.
Baca Juga: Pakistan 'Ogah' Meredakan Konflik Dengan India
Diwakili oleh Hasan Nasbi yang kini menjabat kembali sebagai Kepala PCO, ia mengatakan bahwa segala prosesnya akan diserahkan kepada kepolisian.
“Kalau ada pasal-pasalnya, kami serahkan ke polisi,” kata Hasan Nasbi kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Namun, ia juga mengatakan bahwa dari sisi pemerintah, berharap sebaiknya ada pembinaan yang dilakukan.
Baca Juga: Prasetyo Hadi Beberkan Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi
“Tapi kalau dari pemerintah, itu kalau anak muda ada semangat-semangatnya yang terlanjur, mungkin lebih baik dibina ya,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa pembinaan itu untuk bisa mengekspresikan kritikan dengan lebih bijak.
“Mungkin nanti bisa diberi pemahaman dan pembinaan supaya jadi lebih baik lagi, tapi bukan dihukum gitu,” ujar Hasan lagi.
Baca Juga: Larang Anak-anak TK dan PAUD Manasik Haji, Warga Sebut Fadhil Arief KDM Batanghari
“Karena ini kan konteksnya demokrasi, mungkin ada yang terlalu bersemangat seperti itu,” tambahnya.
Artikel Terkait
Larang Anak-anak TK dan PAUD Manasik Haji, Warga Sebut Fadhil Arief KDM Batanghari
Kopdes Merah Putih Jadi Distributor Resmi LPG dan Pupuk
Pemerintah Bentuk Kopdes Untuk Pangkas Tengkulak dan Rentenir di Desa
Ini Yang Membuat India dan Pakistan Tidak Berperang Seperti Negara Lain
Pakistan 'Ogah' Meredakan Konflik Dengan India
Prasetyo Hadi Beberkan Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Berapa Gaji Seorang Paus? Ternyata Begini Skemanya
Dukung Proses Hukum, Ijazah Asli Jokowi Diserahkan ke Bareskrim
Pakistan Lancarkan Operasi 'Buyanun Marsoos' Untuk Membalas Serangan India
Komite Khusus PBB Sebut Dunia Sedang Menyaksikan Tragedi 'Nakba Lainnya'