GEMALANTANG.COM -- Polisi Selandia Baru mengatakan terus melakukan investigasi setelah mereka menemukan 29 tablet metamfetamin yang disamarkan sebagai permen nanas yang secara keliru dibagikan kepada masyarakat dalam paket amal.
Investigasi kriminal telah diluncurkan saat polisi mencoba melacak hingga 400 orang yang mungkin telah menerima permen palsu, yang disumbangkan secara anonim ke badan amal anti-kemiskinan Auckland City Mission.
Baca Juga: Pelepasan Jilbab Anggota Paskibraka Menuai Kecaman, BPIP Bilang Gini
Dalam pengujian, salah satu potongan itu ditemukan berisi sekitar tiga gram sabu, yang memiliki dosis berpotensi mematikan dari obat yang sangat adiktif.
"Polisi akan bekerja cepat untuk mengamankan barang-barang yang ada di masyarakat, namun yang tak kalah pentingnya adalah mencari tahu berapa banyak barang yang masih ada di luar sana," kata Inspektur Detektif Glenn Baldwin dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Kamis (15/08/2024).
Baca Juga: Israel Panik, Iran Ngegas Dibawah Tekanan Barat
AFP melaporkan bahwa empat orang terdiri dari dua anak-anak, seorang remaja, dan seorang pekerja amal harus mendapatkan perawatan medis setelah mencicipi permen tersebut, kata Polisi.
Sementara itu, Yayasan Narkoba Selandia Baru mengatakan sampel uji dari permen putih yang tampak tidak berbahaya dalam bungkus kuning cerah terindikasi mengandung metamfetamin.
Baca Juga: Situasi Semakin Sulit Untuk Capai Gencatan Senjata Di Gaza
Juru bicara yayasan itu, Sarah Helm menghimbau orang-orang yang telah menerima kembang gula dari badan amal Auckland untuk tidak mengonsumsinya.
"Menelan metamfetamin sebanyak itu sangatlah berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian. Kami tidak tahu seberapa luas penyebarannya." ungkapnya.
Baca Juga: Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin
Polisi juga sedang menyelidiki klaim bahwa salah satu permen yang dibungkus itu dijual di Facebook Marketplace. Mereka menduga narkoba tersebut mungkin dikemas dalam bungkus khas kuning Rinda oleh para penyelundup atau pengedar untuk menghindari deteksi.
Artikel Terkait
Ratusan Sekolah Di Gaza Remuk Jadi Saran Tembak Israel
Sekda Jambi: Penilaian EPSS Referensi Pemerintah dalam Pembangunan Stitistik
Para Peneliti Ungkap Pesan Mengerikan Di Prasasti Berusia 4.000 Tahun
Putin : Keputusan PBB Harus Dilaksanakan Dan Pembentukan Negara Palestina
Ribuan Massa Israel Dilaporkan Menyerbu Masjid Al Aqsa
Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin
Muhammadiyah Angkat Bicara Soal Dugaan Larangan Berjilbab Anggota Paskibraka
Situasi Semakin Sulit Untuk Capai Gencatan Senjata Di Gaza
Israel Panik, Iran Ngegas Dibawah Tekanan Barat
Pelepasan Jilbab Anggota Paskibraka Menuai Kecaman, BPIP Bilang Gini