GEMA LANTANG, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti respons sejumlah pemerintah daerah yang mengeluhkan penurunan Transfer Ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Tito menegaskan, daerah seharusnya tidak hanya menyatakan kekurangan dana, melainkan segera melakukan penyesuaian dan efisiensi dalam pengelolaan keuangannya.
“Daerah-daerah jangan melihat angka, misalnya selama ini dapat 100, terus menjadi 60, langsung bilang kurang," katanya kepada wartawan di Jakarta pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Menurut Tito, kondisi fiskal nasional yang menuntut penyesuaian anggaran pusat harus direspons daerah dengan langkah efisiensi, terutama dalam pos-pos belanja yang tidak produktif.
Baca Juga: Istana Ungkap Peran Tim Koordinasi MBG yang Baru Dibentuk Prabowo
Mantan Kapolri itu menilai, pola lama yang berorientasi pada angka tanpa mempertimbangkan efektivitas sudah tidak relevan lagi diterapkan.
“Yang perlu dilakukan adalah melakukan exercise, yaitu efisiensi belanja,” ujar Tito.
Menteri Dalam Negeri itu juga menekankan agar pengeluaran daerah lebih diarahkan pada program yang benar-benar menyentuh masyarakat.
"Belanjanya harus diefisiensikan, terutama yang di belanja untuk pegawai. Kalau gaji tidak, tapi belanja untuk birokrasinya. Itu harus disederhanakan," ucap Tito.
Baca Juga: Bedah Jantung Perdana RSUD Raden Mattaher Disorot Pengamat
Soroti Pola Belanja Tak Efisien
Mendagri juga menyoroti sejumlah sumber pemborosan anggaran di daerah. Dari hasil pengawasan, ditemukan pola belanja yang tidak efisien seperti rapat-rapat berlebihan hingga perjalanan dinas yang terlalu sering dilakukan.
"Begitu kita pelototin, ternyata perjalanan dinasnya terlalu banyak, rapatnya terlalu banyak, pemeliharaan-perawatan terlalu banyak,” jelas Tito.
Pria yang juga pernah mejabat sebagai Menko Polhukam itu menegaskan, kondisi keuangan nasional saat ini menuntut perubahan cara pandang dalam menyusun rencana keuangan daerah.
Artikel Terkait
Pemerintah Kebut Pabrik Etanol untuk Energi Terbarukan
Mahfud MD Sebut KPK Bisa Panggil Jokowi untuk Penyelidikan
Istana Ungkap Peran Tim Koordinasi MBG yang Baru Dibentuk Prabowo
Kepimpinan Fadhil Arief , Wisata di Batang Hari Kian Mengeliat
Insiden Pemukulan Kepala SPPG Sagoe, Wagub Pidie Jaya Minta Maaf
Drainase Rp12,8 Miliar Tuai Sorotan, PUPR Bantah Isu Proyek Asal-asalan
Istana Ungkap 2 Opsi Terkait Polemik Utang Proyek Whoosh
Sempat Diprotes Kepala Daerah soal Perbedaan Data, Purbaya: Sudah Dicek Berkali-kali
Pengusaha Bakso di Korsel Akui Kerja Pemerintahan Prabowo
Bedah Jantung Perdana RSUD Raden Mattaher Disorot Pengamat