Purbaya menambahkan, laporan KPK juga menunjukkan bahwa praktik gratifikasi dan intervensi pengadaan proyek di lingkungan pemerintah daerah masih menjadi titik rawan kebocoran anggaran.
Baca Juga: Dibalik Isu Perang Dingin Purbaya vs Luhut di Sidang Kabinet
“KPK bilang sumber risiko ya masih itu-itu saja, jual-beli jabatan, gratifikasi, intervensi pengadaan. Padahal kalau itu enggak dibereskan, semua program pembangunan bisa bocor di tengah jalan,” jelasnya.
Indeks Integritas Masih Rendah, Pemda Diminta Lebih Transparan
Dalam kesempatan yang sama, Menkeu juga mengutip hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang dilakukan KPK.
Hasil survei itu menunjukkan bahwa indeks integritas nasional masih berada di zona kuning atau kategori waspada, dengan skor rata-rata nasional 71,53 di bawah target 74.
“Hampir semua pemerintah daerah masih masuk kategori rentan alias zona merah. Provinsi rata-rata 67, kabupaten 69. Jadi ini memang belum aman,” ucap Purbaya.
Ia pun mengingatkan agar seluruh pemerintah daerah lebih berhati-hati dan transparan dalam mengelola keuangan publik.
Baca Juga: BGN Curhat Tutup Ratusan Dapur SPPG, Chef Profesional Serukan Contoh Jepang
“Mari kita kelola uang publik dengan hati-hati, cepat, dan bertanggung jawab supaya ekonomi daerah makin kuat dan masyarakat makin sejahtera,” tegasnya.
Artikel Terkait
BGN Curhat Tutup Ratusan Dapur SPPG, Chef Profesional Serukan Contoh Jepang
Dibalik Isu Perang Dingin Purbaya vs Luhut di Sidang Kabinet
Harvey Moeis Minta Aset Milik Istri yang Dirampas Kejagung Bisa Kembali
Eks Kapolres Ngada Divonis 19 Tahun Bui di Kasus Pelecehan 3 Anak
Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Mengemuka, Mahfud MD: KPK Harus Bertindak
Respons AHY soal Rencana Whoosh Buka Rute ke Surabaya
Kesadaran Moral Dibalik Anugerah Kebudayaan, Renungan Tentang Kebohongan dan Korupsi
Menkeu Purbaya Tantang Balik KDM soal APBD Jabar
Kontroversi Dedi Mulyadi vs Menkeu Purbaya soal Dana APBD Jabar
Perkara DSI, Pakar Investasi: Label Syariah Tak Menjamin Bebas Risiko