Minggu, 21 Desember 2025

SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Jebakan Monopoli?

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 11:46 WIB
Shell Indonesia, salah satu SPBU swasta yang masih merasakan kekosongan stok BBM dan setuju beli base fuel di Pertamina. (Instagram/shell_indonesia)
Shell Indonesia, salah satu SPBU swasta yang masih merasakan kekosongan stok BBM dan setuju beli base fuel di Pertamina. (Instagram/shell_indonesia)

GEMA LANTANG, JAKARTA -- Polemik kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) milik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta mulai mendapat jalan keluar penyelesaian.

4 perusahaan SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia, yakni Shell Indonesia, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo sudah mengadakan pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan menyatakan persetujuan membeli BBM dari Pertamina.

Lantas, apakah pembelian BBM dari Pertamina merupakan bentuk monopoli yang dilakukan oleh perusahaan milik negara tersebut?

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya mengatakan bahwa penawaran pembelian BBM ke Pertamina bukanlah sebuah monopoli, melainkan bentuk kolaborasi.

Baca Juga: Pengamat Sebut Istilah ‘BBM Oplosan’ Picu Masyarakat Pindah SPBU Swasta

Menurut Bambang, jatah kuota impor 100 persen ditambah 10 persen di tahun 2025 untuk SPBU swasta sudah diberikan oleh pemerintah.

“Kita akui di suatu saat tertentu akan ada lonjakan demand, ya kan karena berbagai macam kejadian. Tetapi intinya, kuota yang diberikan itu untuk setahun, untuk 12 bulan,” ucap Bambang Patijaya dalam diskusi Indonesia Business Forum pada Rabu, 24 September 2025.

BBM sebagai salah satu persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus diatur oleh negara.

“Jadi, win-win yang diberikan (pemerintah) adalah kolaborasi dengan Pertamina. Jadi, kata kolaborasi ini secara langsung itu meniadakan kata-kata monopoli itu, nggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga: Tak Ada Lagi Ketimpangan, BBM Satu Harga Satukan Indonesia

“Kalau dibilang monopoli satu pintu, buktinya kan sudah ada kuota SPBU swasta yang diberikan. Kalau nggak, dari awal tidak ada. Dilihatnya dari belakang, mereka sudah dapat kuota,” paparnya.

BBM impor ke Indonesia yang menyangkut devisa negara dan neraca perdagangan harus dikendalikan, termasuk pengendalian dari BBM nonsubsidi dari Pertamina.

“Yang penting negara sudah menjamin ada pasokan BBM di Indonesia, kalau tidak ada, baru negara wajib kita gugat,” ujar Ketua Forum Konsumen Indonesia (FKBI) Tulus Abadi dalam acara tersebut.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X