Produsen permen Malaysia Rinda Food Industries mengatakan kepada AFP bahwa merek dagangnya telah disalahgunakan dan pihaknya tidak menoleransi penggunaan obat-obatan terlarang apa pun dalam produknya.
"Perusahaan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa produk kami memenuhi standar keselamatan dan peraturan tertinggi." katanya.
Baca Juga: Muhammadiyah Angkat Bicara Soal Dugaan Larangan Berjilbab Anggota Paskibraka
Seorang juru bicara Auckland City Mission mengatakan bahwa lembaga amal tersebut hancur oleh insiden tersebut.