Gemalantang.com - Polda Jambi menetapkan dua tersangka pelaku pengeroyokan dua warga Suku Anak Dalam (SAD) di Tebo Ilir, Tebo, Jambi, yang mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia.
Pada konferensi pers mengungkap kasus tindak pidana pengeroyokan yang terjadi di Desa Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo.
Berdasarkan hasil investigasi, kejadian tersebut terjadi pada Selasa, (29/04/2025), sekitar pukul 12.30 WIB.
Permasalahan ini bermula dari pelaksanaan patroli kepada Suku Anak Dalam (SAD) yang diduga melakukan pencurian.
Ketika pihak perusahaan melakukan penyisiran, ditemukan 2 (dua) orang warga SAD yang ketika ingin diamankan justru melakukan perlawanan, yang tentunya memicu emosi dari para pelaku sehingga warga SAD tersebut dilakukan pemukulan hingga tak sadarkan diri.
Baca Juga: Merasa Malu Diviralkan di Medsos, Empat Pelaku Pencuri Buah Mangga Lakukan Pengeroyokan
Bisa dibilang pelaku ini melakukan itu secara spontan, ya. Karena memang mereka ini menduga bahwa SAD ini melakukan tindakan pencurian.
"Dan ketika kami melakukan olah TKP, SAD ini ternyata tidak ada melakukan perlawanan karena mereka ini benar-benar dalam posisi dikeroyok." Ujar Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Manang Soebekti.
Kedua pelaku kini telah diamankan di Rutan Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penyelidikan lebih mendalam terkait dugaan pelanggaran Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan.
"Menanggapi kasus ini, kami langsung mengirim beberapa personil ke daerah tersebut untuk melakukan pengamanan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Dan Alhamdulilah, sampai sekarang masih berjalan lancar dan aman," tambah Kapolres Tebo, AKBP Triyanto dalam keterangannya.
Dua tersangka itu adalah NK (60) dan HD (43). Sedangkan dua korban yaitu BP (25) dan PJ (27). Korban atas nama PJ inilah yang meninggal dunia usai dikeroyok tersangka.
Baca Juga: Konflik Berkepanjangan SAD Dengan Perusahaan, Humas PT APL Ditembak
Manang Soebeti menjelaskan awal mula pengeroyokan itu terjadi ketika sekuriti perusahaan melakukan patroli di perkebunan sawit setelah mendapatkan informasi adanya dugaan pencurian sawit.
Insiden ini sempat memicu kemarahan dari kelompok warga Suku Anak Dalam (SAD) yang melakukan aksi balasan ke wilayah perusahaan.
Namun, situasi berhasil dikendalikan oleh tim gabungan TNI-Polri yang turun ke lokasi.
Artikel Terkait
Edi Purwanto Ajak Semua Pemangku Kepentingan Berkomitmen Sejahterakan SAD 113
Ditegur Saat Mencuri Besi di Bengkel Las, Warga SAD Ini Malah Balik Menyerang
Unjuk Rasa di Kantor DPRD Batanghari, Warga SAD Tuntut Tanah di Lokasi PT APL
Ini Hasil Pertemuan Warga SAD Dengan DPRD Batanghari
Usai Temui DPRD Batanghari, Warga SAD Sebut PT APL Merampas
Wabup Bakhtiar Dampingi Mensos Rismaharini Salurkan Bantuan untuk SAD
Cegah Konflik Suku Anak Dalam, Edi Purwanto Konsepkan Kawasan Bagi SAD.