Lebih mencurigakan lagi, penyebaran opini yang menyerang PT SAS berlangsung hanya dari satu sisi.
Tidak pernah diangkat bahwa masalah yang dituduhkan, seperti ancaman lingkungan dan tata ruang, sebenarnya dapat diatasi dengan pendekatan “solusi sosial” dan “solusi teknologi”. Preseden ini telah terbukti berhasil di daerah lain.
Akan tetapi, narasi tersebut justru ditutupi, karena diduga tak sesuai dengan skenario pihak tertentu yang menginginkan investasi ini gagal.
Baca Juga: Proses Hukum Dihentikan, Ferry Irwandi dan TNI Akhiri Perselisihan
Padahal, proyek PT SAS ini dirancang bukan hanya sebagai terminal batu bara, tetapi sebagai ekosistem industri yang menciptakan lapangan kerja.
Menggerakkan UMKM lokal, dan membuka akses ekonomi baru bagi masyarakat Jambi, dengan nilai investasi yang mencapai triliunan rupiah.
Blokade jalan lintas timur di Aur Kenali, demo yang terus bergulir, dan tekanan sosial yang terus-menerus dilakukan terhadap pihak perusahaan dan pemerintah, diduga tidak sepenuhnya didasarkan pada pemahaman yang utuh.
“Sebagian besar masyarakat tidak tahu apa yang mereka lawan. Mereka hanya mendengar 'lingkungan rusak', 'izin bermasalah', dan 'tidak sesuai RTRW'." sebut narasumber lain yang mengetahui hal itu.
Baca Juga: MAKI Beberkan Bukti Kasus Kuota Haji 2024 ke KPK
"Padahal, belum ada forum dialog terbuka yang melibatkan ahli lingkungan, ahli hukum tata ruang, dan investor secara adil.” sambungnya.
Narasi sepihak yang provokatif terus dipompa di ruang publik. Artikel-artikel opini dengan gaya agitasi terus bertebaran, menggiring opini seolah-olah PT SAS adalah ancaman mutlak.
Tanpa sedikit pun membahas alternatif penyelesaian, atau potensi win-win solution yang bisa ditempuh. Ini bukan perjuangan lingkungan. Ini dinilai propaganda yang dibungkus isu lingkungan.
Menariknya, suara kritis terhadap provokasi ini justru datang dari aktivis lingkungan sendiri. Ketua Perkumpulan Sahabat Alam Jambi menyatakan dengan tegas bahwa investasi tidak boleh dikorbankan karena ulah segelintir oknum penghambat.
Baca Juga: KPK Pastikan Kasus Google Cloud yang Menjerat Nadiem Makarim Tetap Berjalan
Artikel Terkait
Sekda Jambi Ingatkan PT SAS Soal Pembangunan Stockpile Batubara
Sekda Sudirman Minta PT SAS Komitmen Ganti Untung Rugi Bagi Warga Terdampak
Sahabat Alam Jambi Dorong KSOP Talang Duku Tertibkan TUKS Batubara
Sahabat Alam Jambi 'Warning' Kritikus Yang Tendensius Terhadap Maulana
Suhu Polemik PT SAS 'Dingin', Jefri: Hati-hati Hoax dan Kampanye Hitam
Kedewasaan Sahabat Alam Jambi Melihat Polemik TUKS PT SAS
Sahabat Alam Jambi Buka Posko Pengaduan Petani Sawit, Usai Ada Disinformasi Soal PKH
TUKS PT SAS dan Intake PDAM: Antara Kekhawatiran Publik dan Komitmen Investasi
Narasi Sepihak: Menjaga Rasionalitas dan Kolaborasi Dalam Isu PT SAS
Sahabat Alam Jambi: Jaga Alam, Kawal Investasi dan Lawan Hoax Mendiskreditkan Pemimpin
Sahabat Alam Jambi Serukan Lawan Hoax dan Jaga Persatuan
Sahabat Alam Jambi Desak Satgas Terpadu Tindak Oknum Penghambat Investasi di Jambi
Sahabat Alam Jambi: Pemerintah Tak Boleh Kalah Dengan Aksi Premanisme