GEMA LANTANG, JAMBI – Ketua Perkumpulan Sahabat Alam Jambi, Jefri Bintara Pardede, melontarkan kritik keras terhadap maraknya aksi penghambatan investasi di Provinsi Jambi oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan (ormas), LSM, maupun kelompok masyarakat tertentu.
Pernyataan tegas ini disampaikan Jefri menyikapi perlambatan realisasi investasi strategis oleh PT SAS , khususnya dalam pembangunan jalan khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di wilayah Jambi.
Ia menyoroti adanya indikasi kuat bahwa aksi-aksi penolakan yang dilancarkan sekelompok oknum bukan semata-mata didasari oleh kepedulian terhadap lingkungan atau kepentingan masyarakat, melainkan diselimuti motif keuntungan pribadi.
Baca Juga: Narasi Sepihak: Menjaga Rasionalitas dan Kolaborasi Dalam Isu PT SAS
“Sudah saatnya negara hadir secara tegas. Kita tidak boleh membiarkan segelintir pihak yang menyalahgunakan atribut ormas untuk menekan, mengintimidasi, bahkan menghambat iklim investasi yang sedang tumbuh di daerah ini,” kata Jefri, Kamis malam, 11 September 2025.
Jefri yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Forum Komunikasi Ormas se-Provinsi Jambi menilai bahwa praktik semacam ini sangat merusak citra ormas sejati yang seharusnya menjadi mitra dalam pembangunan, bukan menjadi alat tekanan atau bahkan bentuk baru dari premanisme.
Menurutnya, fenomena “premanisme berbaju ormas dan LSM” ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi para investor, pelaku usaha, dan bahkan aparatur pemerintah daerah.
Baca Juga: Kursi Menpora Jadi Sorotan Publik, Prabowo: Tunggu Waktunya
Ia menyambut baik langkah pemerintah pusat melalui pembentukan Satgas Terpadu Penanganan Premanisme dan Ormas Bermasalah, dan mendorong agar satuan tugas ini segera mengambil langkah tegas dan terukur terhadap oknum-oknum yang terlibat.
“Jika Jambi ingin menjadi provinsi yang ramah investasi dan berdaya saing tinggi, maka gangguan semacam ini tidak boleh lagi dibiarkan. Kami mendesak Satgas Terpadu untuk bertindak tegas dan tidak ragu-ragu melakukan penindakan terhadap siapa pun yang terbukti menghambat jalannya investasi secara ilegal dan intimidatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sahabat Alam Jambi menyatakan komitmennya untuk bersinergi secara langsung dengan Satgas Terpadu, tidak hanya dalam aspek pengawasan.
Namun juga dalam program edukasi dan pembinaan terhadap ormas-ormas lokal agar tetap berjalan sesuai koridor hukum, etika sosial, dan nilai-nilai kebangsaan.
Baca Juga: Sahabat Alam Jambi: Jaga Alam, Kawal Investasi dan Lawan Hoax Mendiskreditkan Pemimpin
Artikel Terkait
Sekda Jambi Ingatkan PT SAS Soal Pembangunan Stockpile Batubara
Sekda Sudirman Minta PT SAS Komitmen Ganti Untung Rugi Bagi Warga Terdampak
Sahabat Alam Jambi Dorong KSOP Talang Duku Tertibkan TUKS Batubara
Sahabat Alam Jambi 'Warning' Kritikus Yang Tendensius Terhadap Maulana
Suhu Polemik PT SAS 'Dingin', Jefri: Hati-hati Hoax dan Kampanye Hitam
Kedewasaan Sahabat Alam Jambi Melihat Polemik TUKS PT SAS
Sahabat Alam Jambi Buka Posko Pengaduan Petani Sawit, Usai Ada Disinformasi Soal PKH
TUKS PT SAS dan Intake PDAM: Antara Kekhawatiran Publik dan Komitmen Investasi
Narasi Sepihak: Menjaga Rasionalitas dan Kolaborasi Dalam Isu PT SAS
Sahabat Alam Jambi: Jaga Alam, Kawal Investasi dan Lawan Hoax Mendiskreditkan Pemimpin
Sahabat Alam Jambi Serukan Lawan Hoax dan Jaga Persatuan