Minggu, 21 Desember 2025

Golkar dan Tantangan Regenerasi Politik di Era Digital

Photo Author
- Senin, 22 September 2025 | 15:25 WIB
Jefri Bintara Pardede, Kader Partai Golkar (Ist)
Jefri Bintara Pardede, Kader Partai Golkar (Ist)

Di sisi lain, belum tampak upaya sistematis untuk melakukan pemetaan talenta muda lokal yang potensial, baik dari kalangan akademisi, pelaku UMKM digital, aktivis lingkungan, maupun pemimpin komunitas kreatif.

Padahal, mereka inilah representasi “kelas politik baru” yang tengah tumbuh di Jambi.

Baca Juga: Diduga Oknum TNI Pukul Ojol, Korban Alami Patah Hidung

Dalam konteks tersebut, transformasi partai bukan sekadar kebutuhan internal, melainkan juga keniscayaan struktural agar partai tetap mampu menjawab dinamika sosiopolitik lokal. Untuk itu, sejumlah solusi strategis dan aplikatif perlu dipertimbangkan dan dijalankan secara serius, antara lain:

Pertama, penyusunan ulang platform politik partai di tingkat daerah yang responsif terhadap isu lokal.

Di Jambi, isu-isu seperti keberlanjutan sektor perkebunan, perlindungan masyarakat adat, pengelolaan lingkungan pasca-tambang, hingga pengembangan ekonomi kreatif di kawasan urban seperti Kota Jambi, Sungai Penuh, dan Sarolangun harus menjadi bagian integral dari narasi politik Golkar.

Politik lokal yang berhasil adalah politik yang mampu menyentuh konteks sosial masyarakatnya.

Baca Juga: Respon Istana soal Usulan DPR Mengganti MBG Jadi Uang Tunai

Kedua, pembentukan pusat kaderisasi dan riset kepemudaan di bawah AMPG atau lembaga sayap lainnya.

Lembaga ini dapat menjadi wahana untuk menjaring, melatih, dan mendorong kader muda potensial dari seluruh kabupaten/kota di Jambi untuk menjadi pemimpin politik yang visioner.

Pelibatan akademisi dari perguruan tinggi di Jambi seperti Universitas Jambi, Universitas Batanghari, dan kampus-kampus swasta lainnya dapat menjadi bagian dari strategi sinergi antara partai dan institusi pendidikan tinggi.

Ketiga, penguatan kehadiran digital Golkar Jambi. Di era digital, keberadaan media sosial bukan sekadar alat kampanye, tetapi menjadi arena utama komunikasi politik dan interaksi publik.

Diperlukan konsistensi dan kapasitas tim digital partai di tingkat provinsi dan kabupaten untuk memproduksi narasi, konten edukatif, hingga advokasi isu-isu lokal yang dikemas dengan pendekatan kreatif dan berorientasi pada engagement.

Baca Juga: Tarif Subsidi Listrik Bakal Dikurangi Tanpa Naikkan Harga

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Sumber: Jefri Bintara Pardede

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Penghambat Investasi, Modus Dukungan Menjadi Transaksi

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:43 WIB

Ketika Kaum Proletar Membela Kapitalis

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:52 WIB

Kontribusi Batubara Bagi Pertumbuhan Ekonomi Jambi Kecil

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:18 WIB

Eksistensi TUKS dan Regulasi Mengatur Tentang PNBP

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:41 WIB

Golkar dan Tantangan Regenerasi Politik di Era Digital

Senin, 22 September 2025 | 15:25 WIB

Solidaritas yang Dikhianati, Kemarahan yang Meledak

Minggu, 31 Agustus 2025 | 15:32 WIB
X