GEMA LANTANG, JAKARTA -- Sektor ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) mencatat, nilai investasi pada semester I 2025 mencapai Rp90,1 triliun.
Angka ini melonjak signifikan dibanding capaian tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp64,22 miliar.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyebut tren tersebut sebagai sinyal kepercayaan investor terhadap ekosistem ekraf nasional.
Baca Juga: Jambi Butuh Arsitek yang Berakar Bukan Tukang Gambar
"Total investasi hingga semester I 2025 sudah menyentuh Rp 90,12 triliun, melampaui capaian tahun sebelumnya sebesar Rp64,22 miliar," ujar Riefky dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 6 September 2025.
"Target jangka menengah diproyeksikan mencapai Rp 152,3-Rp 183,7 triliun pada 2029. Peningkatan investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap ekosistem ekraf Indonesia yang semakin kompetitif,” imbuhnya.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diolah oleh Kementerian Ekraf, Singapura tercatat sebagai penyumbang terbesar investasi asing dengan Rp18,65 triliun.
Baca Juga: Anggota DPR yang Dinonaktifkan Parpol Tak Lagi Terima Gaji dan Tunjangan
Dari dalam negeri, DKI Jakarta menjadi magnet utama dengan nilai investasi naik dari Rp18,14 triliun pada 2024 menjadi Rp25,97 triliun pada 2025.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Teuku Riefky juga menegaskan pentingnya mendorong ekraf sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.
Program Setahun Bekerja Bergerak Berdampak, disebut menjadi pijakan awal penguatan kontribusi ekonomi kreatif dari berbagai daerah.
Baca Juga: Studi Ungkap Terlalu Sering Konsumsi Pemanis Buatan Bikin Otak Menua Lebih Cepat
Kementerian Ekraf menargetkan empat indikator utama hingga 2029, yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan investasi.