GEMA LANTANG, JAKARTA -- Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, angkat suara mengenai isu darurat militer untuk mengatasi situasi Indonesia.
Dudung menjabarkan bahwa penetapan darurat militer memiliki proses panjang, sehingga tidak mudah untuk diterapkan.
Ia juga mengaku tak pernah mendengar pembicaraan tentang penetapan darurat militer di Indonesia.
Baca Juga: Kapuspen Respon 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat untuk TNI
“Darurat militer, saya sampai sekarang belum dengar, tentunya apabila melaksanakan darurat militer tuh tahapannya panjang ya,” ujar Dudung kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 4 September 2025.
“Masih jauh kalau misalnya darurat militer langsung diterapkan. Tidak serta-merta langsung,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dudung menjelaskan dengan memberi contoh darurat militer yang sempat diberlakukan di Aceh.
Baca Juga: Bulog Pastikan Beras SPHP Aman dan Layak Dikonsumsi
“Waktu di Aceh itu kan ada tertib sipil dulu, kemudian darurat sipil, baru darurat militer. Jadi ini menurut saya kalau langsung darurat militer juga skala yang diprioritaskan,” terangnya.
Mantan KSAD itu juga menyatakan darurat militer juga atas persetujuan dari DPR.
“Apabila itu (darurat militer) pun dicanangkan, pasti harus sesuai dengan keputusan DPR ya,” kata Dudung lagi.
Baca Juga: Pegawai Bank di Sulsel Terjerat Skandal Korupsi, Kerugian Capai Rp2,22 Miliar
Menurutnya, keberadaan TNI saat ini di berbagai lokasi aksi adalah untuk membantu Polri dalam melakukan pengamanan.
Artikel Terkait
Nadiem Makarim: Tuhan Melindungi Saya, Kebenaran akan Keluar
Plus Minus Mobil Kecil sebagai Pilihan Praktis untuk Mobilitas Sehari-hari
Bahlil Sebut Respons Terukur Jadi Kunci Jawab Aspirasi Rakyat
Martayadi Sorot Makna Dibalik 'Sport Tourism' yang Digaungkan Maulana
SC Musda Golkar Jambi Tetapkan Satu Bakal Calon yang Memenuhi Syarat
Pegawai Bank di Sulsel Terjerat Skandal Korupsi, Kerugian Capai Rp2,22 Miliar
Bulog Pastikan Beras SPHP Aman dan Layak Dikonsumsi
Soal PPTB 'Jadi 2' Bukan Keretakan tapi Penyegaran
Teddy dan Sri Mulyani Ungkap Perintah Prabowo soal Ekonomi Indonesia
Kapuspen Respon 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat untuk TNI