Minggu, 21 Desember 2025

Martayadi Sorot Makna Dibalik 'Sport Tourism' yang Digaungkan Maulana

Photo Author
- Jumat, 5 September 2025 | 11:36 WIB
Walikota Jambi Dr. dr. Maulana saat membuka Turnamen Futsal ASLA Championship. (Ist)
Walikota Jambi Dr. dr. Maulana saat membuka Turnamen Futsal ASLA Championship. (Ist)

GEMA LANTANG, JAMBI -- Sebagian orang mungkin mengira bahwa pembukaan Turnamen Futsal ASLA Championship oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. Maulana, hanyalah agenda seremonial biasa.

Namun jika dicermati secara mendalam, pernyataan Maulana di hadapan 240 klub pelajar se-Kota Jambi bukan sekadar sambutan pembuka, ini melainkan sebuah sinyal kuat, dimana Jambi sedang diarahkan menjadi kota sport tourism.

Gagasan ini bukan retorika kosong. Ini merupakan upaya cerdas membangun identitas kota dan merancang transformasi ruang urban melalui kekuatan olahraga.

Baca Juga: Bahlil Sebut Respons Terukur Jadi Kunci Jawab Aspirasi Rakyat

Sport tourism atau wisata berbasis olahraga telah berkembang menjadi strategi pembangunan kota di berbagai negara.

Konsep ini mengintegrasikan penyelenggaraan event olahraga dengan promosi destinasi wisata, pengembangan ekonomi lokal, serta pembentukan citra kota yang dinamis dan sehat.

Menurut Higham & Hinch (2009), sport tourism dapat menjadi alat diplomasi lunak kota dalam membangun daya saing, memperkuat kebanggaan lokal, dan mendorong mobilitas ekonomi yang partisipatif.

Inilah yang mulai dijalankan di Kota Jambi, dan Turnamen Futsal ASLA hanyalah awalnya letupan, menurut Martayadi Tajuddin.

Baca Juga: Penggunaan AI untuk Liburan: 96 Persen Puas dengan Rekomendasinya

Turnamen yang melibatkan ratusan pelajar ini bukan hanya ajang adu strategi dan skill, tapi juga ruang pembelajaran kolektif.

"Sebagai arsitek dan akademisi, saya melihat GOR Kotabaru sebagai prototipe ruang publik yang hidup (living public space), tempat di mana aktivitas olahraga, UMKM, kreativitas muda, dan interaksi sosial bersinggungan." sebut Martayadi.

Teori urban design yang dikembangkan Carmona et al. (2010) menegaskan bahwa ruang kota yang baik adalah ruang yang produktif secara sosial dan inklusif secara fungsional.

GOR Kotabaru memenuhi dua fungsi ini dan karenanya sangat potensial menjadi simpul dalam jaringan sport tourism Jambi ke depan.

Baca Juga: Penggunaan AI untuk Liburan: 96 Persen Puas dengan Rekomendasinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Sumber: Martayadi Tajuddin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bina Marga Kebut 461 Proyek Ruas Jalan di Kota Jambi

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
X