GEMA LANTANG, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi NasDem, Syarif Fasha, mengungkap adanya praktik kecurangan distribusi BBM bersubsidi.
Adapun beberapa praktif kecurangan itu mulai dari ‘kencing solar’, pelangsiran terstruktur, hingga mobil mewah yang bebas membeli solar subsidi.
Temuan itu ia sampaikan dalam rapat dengan BPH Migas di Kompleks Parlemen pada Senin, 24 November 2025.
Temuan Praktik ‘Kencing Solar’
Dalam rapat tersebut, Syarif menilai praktik penyimpangan distribusi BBM bersubsidi masih terjadi luas di lapangan.
Politisi partai NasDem itu menggambarkan pola penyalahgunaan yang dilakukan melalui manipulasi distribusi dari mobil tangki.
"Istilah di lapangan tuh kencing, dikencingkan mungkin 200 liter, 500 liter per 1 AMT (mobil tangki)," ucap Syarif.
Ia juga menyoroti temuan mobil-mobil mewah keluaran terbaru yang dapat mengakses solar subsidi meski seharusnya wajib menggunakan produk nonsubsidi seperti Dexlite atau Pertamina Dex.
Baca Juga: Ketua DPR hingga Presiden Prabowo Minta Evaluasi dan Audit Rumah Sakit
"Jangan sampai ada mobil yang saya sampaikan tadi mobil Fortuner tahun 2025, mobil Pajero tahun 2025 tetapi dia bisa beli solar yang harusnya dia harus membeli Dexlite atau Pertamina Dex tapi dia ambil subsidi," katanya.
Dugaan Pelangsiran Terstruktur dan Manipulasi Barcode
Syarif juga menyoroti pelangsiran terorganisasi yang menggunakan kendaraan tua atau truk.
Menurutnya, pola ini terus berkembang karena lemahnya pengawasan dan adanya celah pada sistem digitalisasi penyaluran BBM.
Baca Juga: Penerimaan Pajak Neto Anjlok 3,9 Persen, DPR Sentil Menkeu Purbaya
"Makin banyak bisnis pelangsir-pelangsir BBM yang dilakukan oleh mobil-mobil yang sudah tua," ujar Syarif.
Artikel Terkait
Fakta-Fakta Ledakan Mortir di Bekasi yang Tewaskan Seorang Warga
68 Posyandu di Kota Jambi Bertransformasi Jadi Posyandu 6 SPM
Sambut Kedatangan Kafilah Batang Hari, Fadhil Arief: Saya Bangga Dengan LPTQ dan Pelatih
Ekonom Sebut Wacana Redenominasi Cuma Pengalihan Isu
Respons Kapolri soal Masyarakat Lebih Percaya Damkar Dibanding Polisi
Pengamat: RSUD Raden Mattaher Mengalami Malfungsi Berat
Ketua DPR hingga Presiden Prabowo Minta Evaluasi dan Audit Rumah Sakit
Penerimaan Pajak Neto Anjlok 3,9 Persen, DPR Sentil Menkeu Purbaya
Mabes Polri Bidik Sektor Tambang Batu Bara di Jambi
Dirjen Bea Cukai Beberkan Hambatan Pemberantasan Rokok Ilegal