GEMA LANTANG, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa pemerintah tengah membahas kemungkinan pemberian diskon tarif tol menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Pembahasan ini dilakukan bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan harapan potongan tarif dapat kembali diberikan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dody mengatakan, diskusi tersebut tidak hanya mencakup periode libur Nataru, tetapi juga untuk menghadapi momentum arus mudik dan balik Idul Fitri yang waktunya berdekatan.
“Kita sudah mulai diskusi dengan Badan Usaha Jalan Tol supaya mereka berkenan lagi untuk memberikan diskon sesuai seperti tahun lalu, 20 persen lah kalau nggak salah,” ujar Dody dalam konferensi pers di Kementerian PU, Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025.
Baca Juga: Cerita Hasan Nasbi Pernah Nikmati Program Serupa MBG di Era Soeharto
“Jadi kita lagi diskusi terus ini. Karena kan kita tidak hanya bicara Nataru, tapi juga saya harus bicara Idul Fitri, karena kan mereka deketan nih,” imbuhnya.
Diskusi Alot karena Pengaruh ke Pendapatan BUJT
Dody menjelaskan, pemberian potongan tarif tol memang berdampak langsung pada keuntungan BUJT.
Meski begitu, menurutnya, para pengelola jalan tol biasanya tetap bersedia memberikan diskon dengan mempertimbangkan kepentingan nasional.
“Walaupun ya, kalau di kami kan jalan tol ini kan menggerus keuntungan mereka. Jadi diskusinya agak sedikit alot. Tapi kalau sudah demi Merah Putih biasanya mereka bersedia,” ucap Dody.
Baca Juga: Pengamat Sebut IKN Langgar Konstitusi Sejak Awal
Menteri PU itu menambahkan, pemberian diskon juga dapat menjadi langkah strategis untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi penumpukan selama periode libur panjang.
Antisipasi Kemacetan saat Libur Panjang
Dody menilai bahwa potongan tarif bisa mendorong pengguna jalan untuk menyebar waktu perjalanan, sehingga mengurangi risiko kemacetan di titik-titik padat.
“Apalagi kalau kemudian numpuk semua, kan juga jadi macet total, jadi masalah baru bagi pemilik tolnya,” ucapnya.
Artikel Terkait
Istana Ungkap 2 Opsi Terkait Polemik Utang Proyek Whoosh
Sempat Diprotes Kepala Daerah soal Perbedaan Data, Purbaya: Sudah Dicek Berkali-kali
Pengusaha Bakso di Korsel Akui Kerja Pemerintahan Prabowo
Bedah Jantung Perdana RSUD Raden Mattaher Disorot Pengamat
Soal Pemangkasan Dana Transfer ke Daerah, Mendagri: Belanjanya Diefisiensikan
Prabowo: Indonesia dan Selandia Baru Siap Perluas Kerja Sama
Gibran Ikut Mancing, Roy Suryo Sentil Bukan Level Acara untuk Wapres
Dana Pemda Selisih Rp18 Triliun di Kemendagri dan BI
Pengamat Sebut IKN Langgar Konstitusi Sejak Awal
Cerita Hasan Nasbi Pernah Nikmati Program Serupa MBG di Era Soeharto