“Di tim investigasi ini kita bentuk dua. Dari dalam ada Deputi Tauwas, itu pemantauan dan pengawasan, nanti akan bekerja sama dengan Kepolisian, BIN, Dinkes, BPOM, dan juga pemda setempat,” ujar Nanik dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Senin, 29 September 2025.
Tim independen yang dilibatkan juga beranggotakan ahli kimia, farmasi, hingga chef profesional untuk meninjau aspek kebersihan, bahan baku, dan proses produksi.
Mereka meneliti 70 kasus keracunan yang dilaporkan sepanjang Januari hingga September 2025, yang berdampak pada lebih dari 5.900 penerima program MBG di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kontroversi Proyek Whoosh: dari Proposal Jepang-China hingga Model B2B
Nanik menegaskan, investigasi ini bukan hanya mencari kesalahan, tetapi memperbaiki sistem.
“Pendekatan multidisiplin ini penting agar akar masalah dapat diungkap secara menyeluruh,” tukasnya.
Artikel Terkait
Publikasi Data Keracunan MBG Tetap Dilakukan Lewat BGN
BGN Libatkan 5.000 Chef Profesional Demi Program MBG
CEO Promedia soal MBG: Jangan Rusak Program Unggulan Presiden
BGN Buka Suara soal Kandungan Susu Segar MBG Hanya 30 Persen
Kilas Balik Menu MBG Viral dari yang Mewah hingga Minimalis
BGN Kembalikan Rp70 Triliun Anggaran Tak Terserap MBG
1,5 Juta Lapangan Kerja Baru Tercipta dari MBG
Kemenkes: MBG Bantu Atasi Stunting hingga Perbaikan Kualitas Gizi Anak
Prabowo Tegaskan Target MBG: 0 Persen Insiden, Harus!
Prabowo Pamer Kesuksesan MBG di Sidang Paripurna Kabinet