Namun, menurut Kemenperin, perlindungan itu tidak disertai dengan investasi baru maupun modernisasi teknologi.
Febri menegaskan bahwa kebijakan pemerintah selalu mempertimbangkan keseimbangan antar-sektor.
Baca Juga: OJK Ingatkan Bank Turunkan Bunga Kredit Ikuti Penurunan Suku Bunga Acuan
Ia mengingatkan, jika usulan BMAD dengan tarif 45% diterapkan, risiko terbesar justru menimpa industri hilir.
"Ini akan menjadi tragedi nasional. Sedangkan potensi PHK di sektor hulu yang jauh lebih kecil masih bisa dimitigasi melalui optimalisasi serapan lokal," tegasnya.
Kemenperin menilai pertumbuhan sektor tekstil di kuartal I dan II 2025 yang masih di atas 4% merupakan capaian yang harus dijaga.
Baca Juga: Bambang Pacul Puji Prabowo sebagai Sosok dengan 'Semangat Korea'
Karena itu, Febri menekankan pentingnya sinergi semua pihak.
"Kemenperin berharap asosiasi industri dapat melihat kebijakan pemerintah secara objektif," tutupnya.
Artikel Terkait
RI Menang Gugatan Biodiesel, Pemerintah Tunggu Respon UE
Dana Jumbo Rp22,7 Triliun Mengalir ke Perum Bulog
BPBD Bandung Cemaskan Gempa Kuat Berskala MMI 8
Bambang Pacul Puji Prabowo sebagai Sosok dengan 'Semangat Korea'
Bukan Wilayah Ukraina, Ternyata Ini Yang Diinginkan Rusia
Balas Houthi, Serangan Israel Sasar Istana Presiden Yaman
Melihat Kebahagiaan Ribuan PPPK, Fadhil Arief: Seperti Ulang Tahun Batang Hari
Gibran Pilih Fasilitas Tuk Ibu dan Anak Daripada Gerbong Khusus Perokok
OJK Ingatkan Bank Turunkan Bunga Kredit Ikuti Penurunan Suku Bunga Acuan
Menko Perekonomian Klaim Realisasi Investasi Sebesar Rp942 Triliun