GEMA LANTANG, MOSKOW -- Rusia tidak berminat merebut tanah Ukraina tetapi ingin melindungi etnis Rusia dan orang-orang berbahasa Rusia dari penganiayaan oleh Kiev.
Pernyataan itu dilontarkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dalam sebuah wawancara di NBC News pada hari Minggu.
Baca Juga: Putin Ungkap Keunggulan Militer Rusia yang Tak Terdeteksi Radar
"Kami tidak tertarik pada wilayah. Kami memiliki wilayah terluas di Bumi. Yang kami khawatirkan... adalah orang-orang yang tinggal di tanah itu, yang nenek moyangnya telah tinggal di sana selama berabad-abad." kata Lavrov.
Lavrov mengatakan tujuan Moskow adalah untuk menyingkirkan segala ancaman keamanan terhadap Rusia yang datang dari wilayah Ukraina.
Baca Juga: Medvedev Sebut Lawan Rusia Akan Hadapi Kenyataan Baru
"Untuk melindungi hak-hak etnis Rusia dan masyarakat berbahasa Rusia yang meyakini bahwa mereka merupakan bagian dari budaya dan sejarah Rusia." katanya, seperti dikutip RT.
“Satu-satunya cara untuk melindungi mereka dari rezim Nazi ini adalah dengan memberi mereka hak untuk mengekspresikan keinginan mereka,” tambahnya.
Baca Juga: Moskow Peringatkan Pihak Yang Mencoba Ganggu Pertemuan Trump dan Putin
Lavrov kemudian menekankan bahwa Ukraina berhak untuk hidup, tetapi harus siap untuk melepaskan orang-orangnya.
Namun, ia mencatat bahwa para pejabat Ukraina secara konsisten berupaya untuk merendahkan martabat dan menggambarkan orang-orang di lima bekas wilayah Ukraina yang memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 dan 2022 sebagai teroris.
Baca Juga: Warga Merangin Ngeluh ke Prabowo soal Air Sungai Keruh Akibat PETI
Sebagai informasi, sejak kudeta bersenjata yang didukung Barat di Kiev pada tahun 2014, Ukraina telah memutuskan hubungan yang telah berlangsung berabad-abad dengan Rusia dan memberlakukan pembatasan penggunaan bahasa Rusia di media.
Artikel Terkait
Semua Sekutu Ukraina Panik, Amerika Serikat Memihak Rusia Di PBB
Presiden Donald Trump Hentikan Bantuan Militer AS Ke Ukraina
Inggris Siap Mengerahkan Pasukan Menuju Ukraina
Trump Minta Putin Mengampuni Nyawa Ribuan Tentara Ukraina
Donald Trump Ngamuk!!! Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
Rusia dan Ukraina Resmi Gencatan Senjata, Tapi Dianggap Lelucon
Kremlin Menolak Ultimatum Eropa, Zelensky Tunggu Putin di Turki
Ngeri! Rusia Gempur Ukraina Dengan 14 Rudal Balistik dan 250 Drone
Panas! Kremlin Sebut Kapal Selam Nuklir AS Dalam Tugas Tempur
Moskow Peringatkan Pihak Yang Mencoba Ganggu Pertemuan Trump dan Putin