GEMALANTANG.COM, INGGRIS -- Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah mengonfirmasi bahwa Inggris siap mengerahkan pasukan ke Ukraina dalam upaya mengamankan perdamaian sebagai bagian dari koalisi yang bersedia.
Berbicara di hadapan Parlemen, Starmer mengatakan bahwa para pendukung Kiev tidak boleh menerima kesepakatan yang lemah seperti perjanjian Minsk, dan mendesak sekutu Barat untuk menjaga agar bantuan militer ke Ukraina tetap mengalir dan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Rusia.
Baca Juga: Wagub Sani Minta Penyelenggaraan Pasar Murah Utamakan Masyarakat Kurang Mampu
Dia juga menegaskan kembali kesediaannya untuk mengerahkan pasukan darat dan pesawat di udara, dengan menegaskan bahwa Eropa harus melakukan upaya besar untuk mengamankan perdamaian di benua mereka.
Namun, ia menambahkan bahwa agar upaya ini berhasil, AS harus mendukungnya dengan kuat.
“Inggris akan memimpin dari garis depan demi keamanan benua kita, keamanan negara kita, dan keamanan rakyat Inggris,” tegasnya, seperti dilansir RT.
Baca Juga: Pengakuan Walikota Bekasi Usia Ketahuan 'Nginap' di Hotel saat Banjir
Ketika ditanya oleh anggota parlemen Partai Konservatif Andrew Murrison apakah akan menjadi kebodohan total bagi Inggris atau negara-negara Uni Eropa untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina tanpa jaminan keamanan dari Washington, Starmer setuju.
Ia mengatakan bahwa ia melihat kesepakatan mineral Ukraina sebagai janji keamanan AS yang tidak memadai.
Baca Juga: Pramono Anung Soroti Sampah yang Menumpuk di Pintu Air Manggarai
Pada pertemuan puncak darurat di London pada hari Minggu, Starmer mengumumkan bahwa Inggris dan Prancis siap memimpin koalisi yang bersedia untuk memberikan dukungan militer kepada Ukraina.
Termasuk pengerahan pasukan dan pesawat, yang bertujuan untuk mengamankan posisi Kiev setelah kesepakatan damai dengan Moskow tercapai.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Harga Setelah Israel Blokir Semua Bantuan yang Masuk ke Gaza
Artikel Terkait
Ini Isi Surat Yang Ditulis Paus Fransiskus Untuk Seluruh Umatnya
Semua Sekutu Ukraina Panik, Amerika Serikat Memihak Rusia Di PBB
Israel Akan Berlakukan Pembatasan Baru Di Masjid Al-Aqsa Jelang Ramadhan
Presiden Donald Trump Hentikan Bantuan Militer AS Ke Ukraina
Investor Cemas, Harga Bitcoin Anjlok Akibat Perang Dagang
Ceker dan Sayap Ayam Kena Tarif Tambahan Akibat Perang Dagang AS dan Tiongkok
Ini Rencana Liga Arab Untuk Selamatkan Jalur Gaza Dari Cengkeraman Trump
Balas Tarif Trump, Kanda Larang Penjualan Produk Alkohol Asal AS
Kekacauan di Parlemen Serbia, Oposisi Lempar Gas Air Mata
Terjadi Lonjakan Harga Setelah Israel Blokir Semua Bantuan yang Masuk ke Gaza