Minggu, 21 Desember 2025

Respons Tak Terduga Xi Jinping usai Donald Trump Ingin Jalin Kesepakatan Baru

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 14:30 WIB
Menyoroti pertemuan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping di tengah situasi perang tarif dagang. (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi_jinping_)
Menyoroti pertemuan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping di tengah situasi perang tarif dagang. (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi_jinping_)

GEMA LANTANG, KOREA SELATAN -- Di tengah tensi perang dagang, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping kini bertemu di Busan, Korea Selatan, pada Kamis, 30 Oktober 2025. 

Pertemuan ini menandai babak baru dalam upaya meredakan konflik dagang dua raksasa ekonomi dunia itu. 

Keduanya tampak berusaha menunjukkan gestur damai setelah berbulan-bulan saling balas kebijakan yang memicu kekhawatiran global.

Sebagian publik juga menyoroti pertemuan tersebut sebagai puncak dari rangkaian kunjungan Trump ke Asia yang dimulai sejak akhir pekan lalu. 

Setelah menuntaskan lawatan ke Malaysia dan Jepang, Trump tiba di Korsel dengan satu misi besar, yakni membuka peluang kesepakatan baru dengan Beijing yang bisa mengakhiri perang tarif berkepanjangan.

Dalam pertemuannya dengan Xi Jinping di Busan, Trump menyebut momen itu sebagai salah satu negosiasi paling menantang sepanjang karier politiknya. 

Baca Juga: ‎Pemuda Jambi Tagih Akhlak dan Karakter Kepemimpinan Al Haris

Meski begitu, Trump mengaku tetap optimistis dapat membangun kembali kepercayaan di antara kedua negara, yang kini tengah diuji oleh kebijakan ekonomi saling mengunci.

“Saya yakin ini akan menjadi pertemuan yang sangat sukses. Tapi dia (Xi) adalah negosiator yang sangat tangguh,” ujar Trump sembari berjabat tangan dengan Xi, seperti dikutip Reuters, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Respons Xi Jinping: Gesekan adalah Hal Wajar

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Xi Jinping turut menyoroti gesekan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu adalah sesuatu yang wajar. 

Kendati demikian, menurutnya, yang lebih penting adalah bagaimana keduanya mampu mengelola perbedaan dan membangun kemitraan jangka panjang.

“Adalah hal normal bagi dua negara besar untuk mengalami gesekan, tapi yang utama adalah bagaimana kita bisa terus berupaya menjadi mitra dan sahabat,” kata Xi. 

Baca Juga: Pesan Prabowo pada Orang Tua soal Narkoba: Jangan Biarkan Anaknya Rusak

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X