GEMALANTANG.COM, AMERIKA SERIKAT -- Amerika Serikat memihak Rusia dua kali di Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena mereka berusaha menghindari kecaman atas invasi Moskow ke negara tetangganya tiga tahun lalu.
Kedua pemungutan suara tersebut menyoroti pergeseran seismik dalam keseimbangan kekuatan di PBB, di mana Washington dengan tegas memberikan suara untuk resolusi yang menguntungkan Ukraina dan mengutuk Rusia, hingga perpecahan mendadak dengan Kyiv.
Baca Juga: Ini Isi Surat Yang Ditulis Paus Fransiskus Untuk Seluruh Umatnya
Saat Presiden AS Donald Trump menetapkan posisi baru terkait perang Ukraina, Washington dan Rusia pertama-tama bersekutu pada pemungutan suara pagi di Majelis Umum dan kemudian pada pemungutan suara sore di Dewan Keamanan.
Teks yang didukung Eropa memperoleh 93 suara mendukung di Majelis Umum dan 18 suara menentang, dengan 65 abstain dan Washington berpihak pada Moskow dan sekutu Rusia Belarus, Korea Utara dan Sudan untuk memberikan suara menentang teks tersebut.
Baca Juga: Israel Larang Militer Suriah Beroperasi Di Selatan Damaskus
Resolusi tersebut mendapat dukungan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan resolusi-resolusi sebelumnya mengenai perang mengkritik keras Rusia, dan menekankan integritas teritorial Ukraina dan tidak dapat diganggu gugatnya perbatasannya.
Washington merancang resolusi saingan di tengah meningkatnya perseteruan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, demikian dilansir AFP.
Baca Juga: Kepala BNN Batanghari 'Gembleng' Peserta Didik Soal Bahaya Narkoba
Namun sekutu-sekutu Ukraina di Eropa mendesak agar teks AS diubah secara besar-besaran untuk mengatakan bahwa invasi skala penuh ke Ukraina telah dilakukan oleh Rusia, yang berarti Washington pada akhirnya tidak memberikan suara mendukung teksnya sendiri.
Tanpa gentar, Amerika Serikat membawa teks sebelumnya yang tidak berubah ke pemungutan suara di Dewan Keamanan pada sore hari, mengamankan pengesahannya dengan 10 suara mendukung dan tidak ada yang menentang.
Baca Juga: Kapolri Ajak Grup Band Sukatani Jadi Duta Polri: Ini Komitmen Kami
Tetapi lima negara abstain. Negara-negara yang abstain adalah Prancis, Inggris, Denmark, Yunani, dan Slovenia.
Artikel Terkait
Kepala BNN Batanghari 'Gembleng' Peserta Didik Soal Bahaya Narkoba
Sri Mulyani Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Titip Pesan untuk Mengoptimalkan Anggaran APBN dan APBD di Tengah Efisiensi
Kapolri Ajak Grup Band Sukatani Jadi Duta Polri: Ini Komitmen Kami
Perbedaan Isi Sertifikat Retret Kepala Daerah yang Ikut Sejak Hari Pertama dan yang Datang Terlambat Diungkap Tito Karnavian: Sebagai Apresiasi
Israel Larang Militer Suriah Beroperasi Di Selatan Damaskus
Dunia Khawatir Dengan Kondisi Terbaru Paus Fransiskus
Curah Hujan Tinggi, Hafiz Fattah Ingatkan Warga Tetap Waspada
Terkait Tunda Bayar, Ketua DPRD Rahmad Hasrofi: Akan Dibayar Pemda Batanghari
Ini Isi Surat Yang Ditulis Paus Fransiskus Untuk Seluruh Umatnya
Ketua Umum PB IDI Bangga Maulana Dilantik Sebagai Walikota Jambi