Pada tahun 1965, Chevrolet bahkan memperkenalkan empat jenis mesin kendaraan berbahan bakar gas elpiji.
Dalam beberapa dekade berikutnya, perdagangan gas elpiji semakin berkembang secara internasional.
Pada tahun 1980-an, ekspor gas elpiji AS telah mencapai 17 juta ton, dan jumlah ini terus bertambah hingga 48 juta ton pada tahun 2000.
Sejarah Gas Elpiji di Indonesia
Gas elpiji pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1968 dengan peluncuran tabung gas berukuran 12 kg berwarna biru.
Kehadiran gas elpiji bertujuan sebagai alternatif pengganti minyak tanah dan kayu bakar yang banyak digunakan masyarakat saat itu.
Minyak tanah dan kayu bakar memiliki berbagai keterbatasan, seperti pasokan yang tidak stabil, efisiensi pembakaran yang rendah, serta dampak negatif terhadap lingkungan.
Sebagai solusi, gas elpiji yang merupakan campuran propana dan butana dinilai lebih bersih, lebih mudah disimpan dan diangkut, serta memberikan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi.
Artikel Terkait
Perkuat Sinergitas Statistik Berkualitas, Diskominfo dan Bappeda Tanda Tangani Komitmen Bersama BPS Provinsi Jambi
Fadhil Arief Berkomiten Menjadikan Kabupaten Batanghari Lebih Sejahtera
Menyoal Program MBG yang Dilaksanakan Setiap Hari, Menkeu Sri Mulyani: Seperti Pesta Pernikahan Setiap Hari
4 Fakta Karier Politik Erdogan yang Kini Sambangi Indonesia, Begini Geliat sang Presiden Turki yang Tarik Simpati Warganya Sejak Tahun 1994
Beda Pernyataan dengan BMKG, Istana Bantah Pangkas Anggaran Mitigasi Bencana Hingga 50 Persen
Komunitas Besutan Pitriya CS Gembleng Peserta Didik Soal Pelayanan Publik