Gemalantang.com - Warga Kabupaten Batanghari minta Kapolres harus serius mengungkapkan kasus yang telah menjadi sorotan masyarakat.
Masyarakat menilai, ada beberapa kasus yang di tangani Polres Batanghari terkesan lamban mengungkap pelakunya, sehingga mengundang banyak pertanyaan warga.
Seperti kasus kematian Nasifa yang hingga saat belum juga terungkap pelakunya, sehingga sampai warga melakukan penggalangan dana untuk bayar kuasa hukum.
Baca Juga: Kasus Judi Online Meroket, Velocity Of Money Hingga Ratusan Triliun Rupiah
Warga Batanghari juga minta, agar wartawan di Kabupaten Batanghari terus mengiringi kasus Nasifa ini sampai pelaku terungkap.
"Kita juga heran, sudah memasuki tiga bulan, kasus Nasifa ini belum menemukan titik terang. Kami berharap kawan-kawan pers terus menyoroti kasus kematian Nasifa ini," kata Adil, Jumat (26/4/2024).
Baca Juga: Memasuki Tiga Bulan, Apa Kabar Kasus Syifa, Kemana Kapolres Batanghari?
Belum terungkapnya siapa pelaku pembunuhan gadis cantik Nasifa (20) ini menjadi buah bibir warga Kabupaten Batanghari.
Sebagaimana diketahui Nasifa ditemukan tewas mengapung tanpa busana di bekas galian batu bata, RT. 12 Kilometer 6 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Muara Tembesi, kabupaten Batanghari pada 27 Februari 2024 lalu.
Orang tua Nasifa mengaku sudah bingung harus menunggu berapa lama lagi sehingga kasus dugaan kuat pembunuhan anaknya tersebut terungkap.
Baca Juga: Begini Ahirnya Kasus Dugaan Penipuan Pembangunan Jalan khusus Angkutan Batubara di Jambi
Terbaru, Bustami ayah korban melalui sebuah video menyatakan permohonan bantuannya kepada pengacara kondang Indonesia Hotman Paris. Agar mau membantu keluarga korban mengungkap perkara ini.
Bustami mengatakan, pada saat jasad anaknya ditemukan, terdapat 3 luka tusukan pada bagian punggungnya. Keluarga yakin anaknya telah menjadi korban pembunuhan sadis.
“Saya Bustami dan istri saya Muskinah, kami orang tua dari korban pembunuhan anak kami Nasifa umur 20 tahun, yang jenazahnya ditemukan tanpa busana di kolam bekas galian batu bata," ungkapnya.
Ia juga menceritakan, dengan 3 tusukan benda tajam di punggung, setelah 2 hari dikabarkan menghilang dari rumah majikan tempat dia bekerja. Sampai saat ini, 2 bulan berlalu, Penyidik pihak Kepolisian sama sekali belum ada titik terang perkembangan atas siapa pelaku dan motif pembunuhan anaknya. .
Artikel Terkait
DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara Minta Kasus Penolakan Pasien di RSUD Raden Mattaher Tak Terulang Lagi
Kasus Rangka eSAF Pada Motor Honda Patah, Warga: Sangat Berefek Pada Penjualan
Bacaleg Asal PDI Perjuangan Tersandung Kasus Narkoba, Ini Tidakan Tegas Edi Purwanto
Kasus Penyediaan Menara BTS 4G Mengalir ke Komisi I DPR?
Terlibat Kasus Dugaan Suap, Anggota Dewan Ini Diberhentikan Oleh Partai
Berani Ungkap Kasus Narkoba, Warga Jambi Dapat Penghargaan dari Kapolda Jambi
Kasus Batubara, Narkoba Hingga Ilegal Driling di Jambi Jadi Sorotan Komisi III DPR RI