GEMA LANTANG, KOTA JAMBI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dibawah kepemimpinan Wali Kota Dr. dr. Maulana kembali membuat gebrakan untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Jambi.
Pada hari Jum'at, Maulana menyerahkan Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) dari Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2024 kepada 68 Kelurahan yang ada di Kota Jambi.
Bantuan itu dalam bentuk kendaraan roda tiga yang diklaim dapat menyelesaikan persoalan sampah di Kota Jambi. Langkah Maulana ini justru mendapat sorotan tajam dari Dr. Noviardi Ferzi.
Pengamatan kebijakan publik dan ekonomi ternama di Jambi itu menilai penyaluran 68 bentor di seluruh kelurahan Kota Jambi memiliki dampak yang cukup strategis terutama dalam aspek ekonomi dan sosial.
Baca Juga: Heboh Genk Motor, Pengamat: Jangan Samakan dengan Mafia
"Secara ekonomi, bentor dapat menjadi sumber penghasilan langsung bagi pengemudi serta membuka lapangan pekerjaan baru." kata Noviardi, Senin, 20 Oktober 2025.
Noviardi mengatakan bahwa di Kota Jambi, sektor perdagangan dan jasa tumbuh dengan pesat, adanya bentor sebagai moda transportasi fleksibel dapat memperlancar mobilitas masyarakat dan barang.
Sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang tercatat mencapai sekitar 5,7% per tahun dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian provinsi (sekitar 16,4%).
Namun, pengamat itu menyoroti tajam soal efektivitas bentor dalam mengatasi persoalan sampah harus dipandang secara realistis.
Baca Juga: Maulana Berlakukan Jam Malam Anak, Pengamat: Arah Moral
"Bentor bisa dimanfaatkan sebagai armada pengangkutan sampah skala kecil yang lebih lincah menjangkau lingkungan padat, terutama di daerah yang sulit diakses oleh kendaraan besar." bebernya.
Akan tetapi, bentor sendiri bukan solusi tunggal untuk masalah pengelolaan sampah yang kompleks, yang memerlukan sistem terpadu mulai dari edukasi masyarakat, kebijakan pemilahan sampah, hingga investasi pada fasilitas daur ulang dan pengelolaan sampah berbasis teknologi modern.
Secara menyeluruh, ia menilai program bentor ini diharapkan dapat memberi dampak positif ekonomi bagi warga dengan membuka lapangan usaha baru.
"Namun, untuk persoalan sampah, dibutuhkan keberlanjutan program dan integrasi dengan sistem pengelolaan sampah kota yang lebih komprehensif agar dapat efektif mengurangi masalah sampah yang selama ini menjadi pekerjaan rumah di kota-kota besar Indonesia." pungkasnya.
Artikel Terkait
Pengamat: Prabowo Pilih Teddy Bukan Sekadar Kedekatan
Saham BBCA Tertekan, Pengamat: Degradasi Fundamental
Martayadi Sorot Makna Dibalik 'Sport Tourism' yang Digaungkan Maulana
Kinerja Maulana Disorot, Revitalisasi Taman Remaja Diapresiasi
Pemerhati Lingkungan Dukung Maulana Perkuat Kontrol dan Evaluasi Perumahan
Pengamat Ekonomi Ingatkan Publik Tak Terjebak Angka Kemiskinan RI
Revitalisasi Terminal, Maulana: Tak Ada Lagi PO Bus Dipinggir Jalan
Pengamat Sebut Istilah ‘BBM Oplosan’ Picu Masyarakat Pindah SPBU Swasta
Menkeu Purbaya Kaget Tahu Tarif Cukai Rokok, Pengamat: Itu Gaya
Ini Pesan Maulana Pasca Kebakaran Hebat Melanda Solok Sipin
Pengamat 'Kuliti' Kebijakan Walikota Maulana soal 7 SPBU
Maulana Akan Sulap Kawasan Talang Banjar jadi Pusat Oleh-oleh
Pengamat Soroti Kinerja Maulana yang Berusaha Tekan Angka Pengangguran
Menilik Kinerja Maulana Untuk Masa Depan Kota Jambi
Maulana Berlakukan Jam Malam Anak, Pengamat: Arah Moral
Skandal BBM Murah: Pengamat Nilai Negara Bisa Tagih Kelebihan Selisih Harga
Heboh Genk Motor, Pengamat: Jangan Samakan dengan Mafia