GEMA LANTANG -- PT Kilang Pertamina Internasional yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) untuk pertama kalinya mengirim Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat (avtur).
Produk SAF Pertamina ini menjadi bahan bakar ramah lingkungan karena memiliki bahan baku minyak jelantah di Kilang RU IV Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Juga: Menteri Hukum Setuju Lakukan Audit pada WAMI Gegara Royalti Lagu
Dalam pengiriman perdana ini, ada 32 kiloliter produk SAF yang dikirim, sesuai dengan pengumuman dirilis saat konferensi pers di Gedung Patra Graha Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa, 12 Agustus 2025 lalu.
“Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kita mampu membuat terobosan besar, kita mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara,” ujar Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Irawan, dikutip dari laman resmi Pertamina pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Baca Juga: 11 Tahun Jadi DPO, Terpidana Ini Melawan Saat Diamankan Jaksa
Saat ini, campuran minyak jelantah dalam produk SAF di Kilang Cilacap adalah 3 persen dengan total jumlah produksinya mencapai 1.200 kiloliter setiap harinya.
Dengan bagian 3 persen minyak jelantah tersebut, berarti masih ada kandungan minyak fosil sebanyak 97 persen hingga 97,5 persen dalam hasil SAF.
Untuk sumber minyak jelantahnya sendiri, PT Pertamina Patra Niaga mengumpulkannya dari masyarakat lewat SPBU dan grosir dari asosiasi pengumpul.
Baca Juga: Momen Bupati Pati Sudewo Diterjang Lemparan Sandal Jepit
Saat ini ada 25 SPBU yang menjadi lokasi masyarakat bisa mengumpulkan minyak jelantah dan diproyeksikan akan ada lebih dari 6.000 SPBU yang akan digunakan hingga potensi cakupan secara nasional.
Penggunaan SAF untuk penerbangan komersial akan dimulai oleh Pelita Air pada 20 Agustus 2025 dengan rute terbang Jakarta-Denpasar.