Senin, 22 Desember 2025

Soroti Sektor Pangan Lokal yang Iringi Program MBG, Menko Zulhas Bilang Gini

Photo Author
- Sabtu, 1 November 2025 | 16:35 WIB
Menyoroti potensi meningkatnya ekonomi RI melalui Program MBG hingga membandingkan cara negara lain dalam menerapkannya. (Dok. Badan Gizi Nasional)
Menyoroti potensi meningkatnya ekonomi RI melalui Program MBG hingga membandingkan cara negara lain dalam menerapkannya. (Dok. Badan Gizi Nasional)

Menko Pangan itu menjelaskan, pemerintah membutuhkan telur sekitar 368 ribu ton per tahun senilai Rp11 triliun, ikan 415 ribu ton setara Rp17,85 triliun," papar Zulhas.

"Daging ayam 663 ribu ton bernilai Rp26,5 triliun, serta beras 2,3 juta ton bernilai Rp31 triliun," imbuhnya.

Jika seluruhnya dipasok dari petani dan peternak lokal, efek domino yang tercipta diyakini sangat besar.

Kendati demikian, Zulhas mengingatkan realisasi potensi tersebut bergantung pada kemampuan sektor pangan dalam negeri untuk memenuhi lonjakan permintaan.

Baca Juga: Pengamat Sebut IKN Langgar Konstitusi Sejak Awal

“Kita ingin semua bahan dari dalam negeri, tapi pasokannya harus siap. Jangan sampai harga naik tinggi,” ujarnya.

Pemerintah disebutnya tengah menyiapkan mekanisme distribusi dan pembiayaan yang efisien agar manfaat ekonomi dapat dirasakan masyarakat luas.

Zulhas: Investasi Sumber Daya Manusia

Zulhas menegaskan, MBG harus dilihat sebagai strategi membangun kualitas manusia, bukan semata bantuan pangan.

Dengan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil, program ini diharapkan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

Ia pun berharap seluruh pihak, termasuk pelaku usaha dan pemerintah daerah, ikut mengawal pelaksanaan MBG agar berjalan tepat sasaran.

Baca Juga: ‎Tiga Program 'Kota Jambi Bahagia' Tuai Kritik Tajam

“Kalau ini berhasil, hasilnya baru akan terlihat dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan,” ujar Zulhas.

Berkaca dari hal itu, sebelumnya, terdapat sorotan khusus dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

LPEM FEB UI menilai, Indonesia bisa belajar dari pendekatan yang digunakan Brasil dalam menjalankan program makan sekolah nasionalnya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X