Target pelaksanaannya melibatkan Presiden Prabowo, DPR, ketua umum partai politik, kepolisian, TNI, serta kementerian sektor ekonomi.
Terdapat pula 8 tuntutan tambahan ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintahan RI. Waktu penyelesaiannya ditetapkan lebih panjang, yakni hingga 31 Agustus 2026.
Baca Juga: Pakar Keuangan: Generasi Milenial Lebih Sadar Tabungan Darurat
Perihal itu, Bahlil lantas mengakui, aspirasi tersebut harus diperhatikan secara cermat. Menurutnya, setiap poin yang diajukan masyarakat mencerminkan kebutuhan agar pemerintah lebih dekat dengan rakyat.
“Tentu langkahnya harus terukur. Kami ingin memastikan setiap aspirasi benar-benar ditindaklanjuti dengan kebijakan yang realistis,” kata Bahlil.
Menteri ESDM itu juga mengingatkan, proses penyelesaian tuntutan bukan hal yang bisa dilakukan secara instan. Pemerintah dan partai politik, kata Bahlil, perlu merumuskan solusi yang menyeluruh agar tidak menimbulkan masalah baru.
Baca Juga: Plus Minus Mobil Kecil sebagai Pilihan Praktis untuk Mobilitas Sehari-hari
“Rakyat tentu berharap ada langkah nyata. Karena itu kami akan dorong agar respons terhadap tuntutan ini bisa memberi dampak positif bagi seluruh masyarakat,” ucap Bahlil.
“Kami berkomitmen menjaga komunikasi dan menjadikan aspirasi rakyat sebagai pedoman dalam bekerja,” tukasnya.
Artikel Terkait
Kunjungan Bahlil ke Raja Ampat,Warga: Jangan Tutup, Kami Masih Hidup
Bahlil Buka Suara Soal Klaim 'Pesona' Raja Ampat Rusak Akibat Tambang
Bahlil Tegur Dirut PLN di Rapat DPR Karena Listrik Tak Merata
Bahlil Tegur Bos PLN, Arief Rosyid: Tak Boleh Ada yang Salah
Kepala Daerah Dipilih DPR, Bahlil: Jangan Setiap Pilkada Berkelahi
Tepis Isu Munaslub, Aktivis Hadiahi Bahlil Lahadalia Buku
Bahlil Ingatkan Kader Golkar untuk Mendukung Pemerintahan Prabowo
Bahlil Jelaskan Perbedaan Badan Industri Mineral dengan Kementerian ESDM
Bahlil: 2026 Beli Gas LPG 3 Kg Pakai NIK
Bahlil Lantik Laode Sulaeman sebagai Dirjen Migas