GEMA LANTANG, JAKARTA -- Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menilai kebijakan subsidi perumahan perlu diarahkan ke sektor tanah.
Menurutnya, harga rumah di perkotaan saat ini terlalu mahal karena dipengaruhi lonjakan harga lahan yang terus meningkat.
Fahri menegaskan bahwa tanpa langkah strategis, masyarakat akan terus terbebani cicilan tinggi meski sudah ada subsidi.
Baca Juga: Kemenhub Bakal Hapus Jembatan Timbang, Ini Penggantinya
"Para pengembang dan juga para konsumen ini dealing dengan harga tanah yang tinggi, lalu kita subsidi cicilannya, tetap saja yang dicicil itu adalah sesuatu yang tinggi," ujar Fahri di Jakarta pada Kamis 21 Agustus 2025.
"Karena itulah harusnya ada pengalihan subsidinya kepada tanah," sambungnya.
Ia menambahkan, dengan mengalihkan subsidi ke tanah, harga rumah bisa ditekan hingga lebih dari 50 persen.
Skema ini diyakini akan jauh lebih efektif membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian layak.
Baca Juga: Kemenperin Cermati 10 Aduan Gangguan Suplai Gas HGBT dari Industri
Selain itu, Fahri menjelaskan pembangunan perumahan di perkotaan akan diarahkan pada hunian vertikal.
Hal ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin mencontoh keberhasilan Singapura dalam membangun satu juta unit rumah vertikal.
“Presiden mengatakan bahwa kita tidak akan malu-malu untuk mengambil contoh yang baik dari apa yang dilakukan oleh Singapura, yaitu membangun 1 juta unit rumah vertikal,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Immanuel Ebenezer Diduga Peras Perusahaan Terkait Sertifikasi K3
Petani Tebu Ngeluh ke DPR: Stok Gula 100 Ribu Ton Mandek
OTT KPK, Menaker Dukung Penuh Proses Hukum: Tak Ada Toleransi
Soal OTT Wamenaker: 14 Orang dan 22 Unit Kendaraan Telah Diamankan
Pembatasan Gas HGBT Meresahkan, Pabrik Keramik PHK Ratusan Karyawan
Kinerja Teddy Diklaim Paling Paham Arah Kepemimpinan Prabowo
Menaker Ungkap Ada Fakta Integritas: Siap Dicopot Kalau Korupsi
Kemenperin Cermati 10 Aduan Gangguan Suplai Gas HGBT dari Industri
Lisa Mariana Minta Ridwan Kamil Tes DNA Ulang di Singapura
Kemenhub Bakal Hapus Jembatan Timbang, Ini Penggantinya