GEMALANTANG.COM, SOLO -- Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi mengaku diam-diam sering bertemu dengan warga di malam hari.
Hal tersebut ia lakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan rakyat.
Baca Juga: Trump Akan 'Melenyapkan' Fasilitas Nuklir Baru Yang Dibangun Iran
“Banyak orang nggak tahu, kadang-kadang tengah malam, saya dengan 1, 2, 3 Paspampres ke tempat-tempat yang memang saya perlukan bicara dengan masyarakat, dengan rakyat,” ujar Jokowi di Graha Saba Buana, Solo pada Sabtu, 19 Juli 2025.
“Ribuan kali itu saya lakukan, sehingga kita ngerti betul keinginan rakyat, kemauan rakyat, kebutuhan rakyat, itu ngerti betul,” imbuhnya.
Ia mengatakan persiapan PSI untuk maju di Pemilu 2029 harus dilakukan dengan matang.
Baca Juga: Imigrasi Resmi Tunda Peluncuran Paspor Merah Putih
Jokowi mengungkapkan para eksekutif kader PSI yang menjabat sebagai pemimpin daerah ada 18 di mana menurutnya, sebelumnya tidak ada.
“Anggota DPRD, anggota Legislatif melompat dua kali lipat, sekarang sudah ada 181 anggota DPRD baik Provinsi, Kabupaten, maupun Kota,” terangnya.
“Hitungan saya di 2029, mungkin bisa kali lipat,” sambungnya.
Baca Juga: Jokowi: PSI akan Jadi Partai Kuat dan Besar di 2034
Namun, pencapaian itu, menurut Jokowi juga harus diimbangi dengan persiapan manajemen partai yang baik.
Ia menambahkan bahwa itu menjadi mesin penggerak untuk partai dan anggota sebagai bensinnya.
Artikel Terkait
Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun, Anies Baswedan Kecewa Fakta Diabaikan
Komentar Pedas Marcell Siahaan Soal WNI Diduga Berisik di Stasiun Kereta Jepang
Polisi Tangkap Pimpinan Sindikat Perdagangan Bayi di Bandara Soekarno-Hatta
Jokowi Buka Suara soal Rencana Upacara 17 Agustus Tak Digelar di IKN
Imigrasi Resmi Tunda Peluncuran Paspor Merah Putih
Jokowi: PSI akan Jadi Partai Kuat dan Besar di 2034
Kebakaran Rumah di Bukit Duri Tewaskan 4 Orang, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Trump Akan 'Melenyapkan' Fasilitas Nuklir Baru Yang Dibangun Iran
Anak Dedi Mulyadi Ngaku Terpukul Atas Insiden Pesta Rakyat di Garut
Polisi Bongkar Jaringan Open BO Pelajar yang 'Disetir' dari Jeruji Besi