Minggu, 21 Desember 2025

Israel Klaim Tewaskan Juru Bicara Hamas Abu Obeida dalam Serangan Udara di Gaza

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 14:42 WIB
Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel yang mengklaim juru bicara Hamas telah dibunuh oleh tentara Israel. (Instagram.com/@katz_israel)
Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel yang mengklaim juru bicara Hamas telah dibunuh oleh tentara Israel. (Instagram.com/@katz_israel)

GEMA LANTANG, ISRAEL -- Israel mengumumkan pihaknya telah menewaskan juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida dalam operasi militernya di Kota Gaza, Palestina, pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Sebelumnya diketahui, Abu Obeida yang bernama asli Hudahaifa Kahlout, dikenal luas sebagai “wajah tentara Hamas”. Ia kerap muncul di televisi dengan wajah tertutup keffiyeh, menyisakan hanya mata yang terlihat.

Terkini, klaim serangan terhadap Abu Obeida dari Israel ini menjadi bagian dari upaya Tel Aviv menekan basis terakhir kelompok Hamas di wilayah Gaza.

Baca Juga: Maulana Patroli Hingga Larut Malam Demi Keamanan Kota Jambi

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengklaim hal tersebut dalam pernyataan resminya pada Senin, 1 September 2025.

“Juru bicara teroris Hamas telah dieliminasi. Abu Obeida akan segera bertemu dengan banyak rekan kriminalnya,” ujar Katz sebagaimana dilansir dari Reuters pada hari yang sama.

Kendati demikian, Hamas hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait nasib Abu Obeida. Kelompok itu hanya menyebut puluhan korban sipil jatuh akibat serangan udara di kawasan al-Rimal, Gaza.

Baca Juga: KAI Hentikan Sementara 45 KA Jarak Jauh hingga 2 September 2025

Di sisi lain, Israel meyakini kematian Abu Obeida akan menyisakan hanya 3 pemimpin senior Hamas di Jalur Gaza. Mereka adalah Izz al-Din al-Haddad selaku komandan Brigade Utara, Raed Saad yang menjabat kepala operasi Hamas, serta Hussein Fayyad sebagai pemimpin Hamas di Beit Hanoun.

Terpisah, Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu menyebut tujuan operasi di Gaza adalah menghancurkan kekuatan Hamas sekaligus menyelamatkan 48 sandera yang masih ditahan. 

“Kami tidak akan berhenti sampai semua sandera dibebaskan,” kata Netanyahu sebagaimana dikutip dari Arab News, pada Senin, 1 September 2025.

Baca Juga: Ketua PBNU Gus Yahya Imbau Masyarakat Tetap Tenang di Tengah Situasi Demonstrasi

Serangan besar-besaran ini menuai kecaman dari sejumlah negara besar yang menilai Israel berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X