GEMA LANTANG, GAZA -- Serangan Israel terhadap tenda yang menampung jurnalis di Kota Gaza, yang terletak di luar gerbang utama Rumah Sakit al-Shifa menewaskan tujuh orang.
Dalam serangan itu, jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif bersama empat rekannya yakni koresponden Al Jazeera Mohammed Qreiqeh dan juru kamera Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa, dilaporkan tewas.
Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera Media Network mengutuk pembunuhan tersebut sebagai serangan terang-terangan dan terencana lainnya terhadap kebebasan pers.
"Serangan ini terjadi di tengah konsekuensi bencana dari serangan Israel yang terus-menerus terhadap Gaza, yang telah mengakibatkan pembantaian warga sipil tanpa henti, kelaparan yang dipaksakan, dan pemusnahan seluruh komunitas," kata jaringan tersebut.
Baca Juga: Indonesia dan Para Pemimpin Dunia Geram Israel Ingin Kuasai Gaza
“Perintah untuk membunuh Anas Al Sharif, salah satu jurnalis paling berani di Gaza, dan rekan-rekannya, merupakan upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang mengungkap rencana perebutan dan pendudukan Gaza.” lanjutnya.
Al Jazeera juga menyerukan kepada komunitas internasional dan semua organisasi terkait untuk mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung ini dan mengakhiri penargetan yang disengaja terhadap jurnalis.
Media internasional itu juga menekankan bahwa kekebalan bagi pelaku dan kurangnya akuntabilitas justru memperkuat tindakan Israel dan mendorong penindasan lebih lanjut terhadap para saksi kebenaran.
Baca Juga: 4 Hotel Ini Disegel Kementerian Lingkungan Hidup Gegara Dugaan Limbah
Koresponden Al Jazeera Hani Mahmoud, mengatakan para reporter tersebut terbunuh karena pelaporan mereka yang tak henti-hentinya mengenai kelaparan, kelaparan, dan kekurangan gizi yang diderita warga Palestina di Gaza.
"Karena mereka menyampaikan kebenaran kejahatan ini kepada semua orang." katanya sepertinya dilansir media tersebut.
Militer Israel menuduh jurnalis tersebut memimpin sel Hamas dan melakukan serangan roket terhadap warga sipil Israel dan pasukan Israel. Militer juga mengklaim memiliki dokumen yang memberikan bukti nyata keterlibatannya dengan kelompok Palestina tersebut.
Baca Juga: Prabowo Lantik Sejumlah Panglima Kodam hingga Komandan Brigade
Artikel Terkait
Rusia Murka Kendaraan Diplomatiknya Diserang Pemukim Israel
Trump Akan Kenakan Tarif 50 Persen Terhadap Barang-barang India
Benjamin Netanyahu: Israel Bermaksud Menguasai Gaza
Indonesia dan Para Pemimpin Dunia Geram Israel Ingin Kuasai Gaza
Jepang Desak AS Turunkan Tarif Impor Mobil dan Suku Cadang
Semangat Kemerdekaan RI ke-80 Sambut Prabowo di Singapura
Moskow Peringatkan Pihak Yang Mencoba Ganggu Pertemuan Trump dan Putin
Dampak Tarif Trump Bikin Ekspor Emas Batangan ke AS Terhenti
Heboh! Inovasi Rasa Es Krim Unik dari Lavender hingga Ikan Teri
Keras! Oposisi Israel Sebut Netanyahu Berbohong Kepada Rakyat