GEMA LANTANG, ISRAEL -- Oposisi Knesset mengecam hingga menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbohong kepada rakyat dan menempatkan kepentingan politiknya sendiri di atas kepentingan publik.
Komentar itu mencuat usai konferensi pers Netanyahu yang jarang terjadi pada hari Minggu, 10 Agustus 2025 malam, bersama media internasional.
"Itu adalah pertunjukan horor oleh perdana menteri yang gagal yang menggantikan kenyataan dengan presentasi," tegas Pemimpin Oposisi Yair Lapid.
Baca Juga: 4 Hotel Ini Disegel Kementerian Lingkungan Hidup Gegara Dugaan Limbah
Ia berpendapat bahwa hasil dari kebijakan Netanyahu di Gaza adalah para sandera akan mati, tentara akan mati, ekonomi akan runtuh, dan reputasi internasional Israel akan runtuh.
"Netanyahu tidak memiliki mayoritas di Knesset, dan dia tidak memiliki mayoritas di antara rakyat," kata Lapid, dilansir Times Of Israel.
"Dia memimpin pemerintahan minoritas yang tidak sah, dan dia bahkan tidak mampu mengelolanya. Pemerintah ini tidak boleh [diizinkan] menyeret kita ke dalam pendudukan Gaza." lanjutnya.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu: Israel Bermaksud Menguasai Gaza
Media berbasis di Israel itu juga melaporkan kritik tajam juga datang dari pimpinan partai oposisi lainnya yang juga mengutuk pernyataan Netanyahu.
"Setelah 22 bulan perang, setelah berjanji bahwa 'kita selangkah lagi menuju kemenangan total,' setelah 674 hari para sandera kita mendekam dalam tahanan, Netanyahu malam ini menyatakan: 'Saya telah menginstruksikan IDF untuk mengalahkan Hamas.' Konyol. Seolah-olah sampai hari ini, tentara IDF masih bertugas di Gaza," cuit Ketua Partai Demokrat, Yair Golan.
“Apa yang kita saksikan malam ini bukanlah 'satu langkah lagi menuju kemenangan,' tetapi kegagalan keamanan paling parah dalam sejarah Israel,” tulisnya.
Baca Juga: Era Digital Mengubah Cara Orang Menabung Emas
Sementara itu, ketua partai Yisrael Beytenu, Avigdor Liberman mengungkapkan bahwa Netanyahu terus berbohong dengan lancang dan mengorbankan para sandera demi mempertahankan koalisi, sama seperti ia mengorbankan prajurit reguler dan cadangan demi menenangkan partai Haredi.
Artikel Terkait
Heboh, Struk Makan Pelanggan Diduga Kena Biaya Royalti Musik Rp29 Ribu
Era Digital Mengubah Cara Orang Menabung Emas
Pemilik Akun Minta Maaf usai Struk Makan Kena Biaya Royalti Viral
Prabowo Lantik Sejumlah Panglima Kodam hingga Komandan Brigade
Prabowo: Indonesia Harus Punya Pertahanan Sangat Kuat
Dampak Tarif Trump Bikin Ekspor Emas Batangan ke AS Terhenti
Heboh! Inovasi Rasa Es Krim Unik dari Lavender hingga Ikan Teri
Filosofi Avicenna: Kejernihan Jiwa Bagian dari Menjaga Kecerdasan
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung Oktober-November
4 Hotel Ini Disegel Kementerian Lingkungan Hidup Gegara Dugaan Limbah