GEMALANTANG.COM, KHAN YOUNIS -- Duka peperangan telah banyak membuat derita dihati dan kehidupan warga Palestina yang berteriak dalam putus asa perang yang tidak berujung.
Terbaru sebuah potret menyayat hati dilaporkan The Associated Press (AP), dimana anak-anak muda dan orang dewasa dengan panik melambaikan panci dan wajan ke arah pekerja amal, memohon sebagian dari bantuan makanan terakhir yang tersisa di Gaza.
Niveen Abu Arar, seorang ibu delapan anak berusia 33 tahun terus berusaha dan berusaha menembus kerumunan di dapur umum di Khan Younis untuk mendapat makanan, akan tetapi usahanya sia-sia dan Ia pergi dengan panci kosong dengan mata penuh air mata.
Baca Juga: Nyaris Berlumut di DPR, Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset
“Sampai kapan hidup akan seperti ini? Kami perlahan-lahan sekarat. Kami belum makan roti selama satu setengah bulan. Tidak ada tepung. Tidak ada apa-apa. Kami tidak tahu harus berbuat apa, Kami tidak punya uang. Apa yang bisa kami dapatkan untuk mereka?” kata Abu Arar.
Ia memangku seorang balita sambil berbicara. Karena tidak punya susu untuk disediakan, ia menuangkan air ke dalam botol susu bayi dan memasukkannya ke mulut putri bungsunya, dengan harapan bisa menahan rasa lapar bayi itu.
AP melaporkan bahwa pihak berwenang Israel tidak segera menanggapi ketika ditanya tentang tuduhan bahwa kelaparan digunakan sebagai senjata perang, tetapi di masa lalu mereka menuduh kelompok militan Hamas yang memerintah Gaza mencuri bantuan.
Baca Juga: Mencuri Brondolan Sawit, Warga SAD Dikeroyok Oleh Security Hingga Meninggal Dunia
Hampir seluruh penduduk di daerah yang dilanda perang itu bergantung pada bantuan kemanusiaan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, gudang-gudang kosong, dapur umum tutup, dan keluarga-keluarga tidak makan.
“Ibu-ibu di Gaza sekarang memberi makan anak-anak mereka satu kali sehari, yaitu makan malam, sehingga mereka tidak terbangun dan mengeluh kelaparan,” katanya.
Amjad Shawwa, direktur jaringan LSM Palestina, mengatakan bahwa lebih dari 70 dapur komunitas mereka di Gaza akan ditutup dalam seminggu jika blokade Israel berlanjut.
Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Udara Dekat Istana Presiden Suriah
Gavin Kelleher, seorang manajer kemanusiaan di Norwegian Refugee Council mengatakan serangan udara Israel juga telah menghancurkan sebagian besar lahan pertanian dan peternakan di Gaza, sehingga hampir mustahil bagi wilayah tersebut untuk memproduksi makanannya sendiri.
Artikel Terkait
Jaksa Grebek Rumah Mantan Presiden Terkait Penyelidikan Dukun
Pasar Asia Terpuruk Akibat Perang Dagang AS dan China
Pakistan Sebut India Akan Melakukan Serangan Dalam Waktu Dekat
Semakin Memanas, Israel Serang Suriah Disaat Bentrokan Meluas
Blokade Total Terhadap Gaza, AS Bela Israel di Mahkamah Internasional
Harga Minyak dan Saham Anjlok Menambah Kekhawatiran Global
Dituduh Gagal Menjamin Data Warga Eropa, TikTok Didenda 530 Juta Euro
Israel Lakukan Serangan Udara Dekat Istana Presiden Suriah
Kapal Pengangkut Bantuan ke Gaza Terbakar Setelah Diserang Drone
PBB Desak Israel Cabut Blokade Bantuan ke Jalur Gaza