GEMALANTANG.COM, LONDON -- Harga minyak terkoreksi turun dan saham beragam pada hari Kamis dalam perdagangan liburan yang tipis, menyusul data ekonomi AS yang lemah yang menambah kekhawatiran pertumbuhan.
Beberapa pasar ditutup di Eropa dan Asia untuk liburan 1 Mei, termasuk di Prancis, Jerman, Hong Kong, dan China daratan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Buruh Apresiasi Hadiah 'May Day' dari Prabowo
Minyak anjlok di bawah $60 per barel, terbebani oleh data ekonomi yang mengecewakan dari AS pada hari Rabu dan ekspektasi bahwa OPEC+ akan meningkatkan produksi lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni.
Harga minyak yang lebih rendah berdampak pada raksasa energi BP dan Shell, dengan saham mereka masing-masing turun tiga persen dan dua persen pada indeks FTSE 100 London.
Baca Juga: Sekjen Serikat Buruh Dunia Puji Prabowo : Peristiwa Bersejarah
"Harga minyak berada pada titik terendah yang belum pernah terlihat sejak pandemi, karena kekhawatiran tentang dampak perdagangan terhadap pertumbuhan global terus berputar," kata Susannah Streeter, kepala uang dan pasar di Hargreaves Lansdown.
"Karena ekonomi diperkirakan melambat, permintaan energi juga akan mengalami hal yang sama," tambahnya, seperti dilansir AFP.
Presiden AS Donald Trump telah mengenakan pungutan besar pada mitra dagang dan impor termasuk baja, aluminium dan mobil untuk memperbaiki apa yang menurutnya merupakan ketidakseimbangan perdagangan yang tidak adil.
Baca Juga: Semakin Memanas, Israel Serang Suriah Disaat Bentrokan Meluas
Pasar menantikan data pekerjaan AS bulan April yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mencari indikasi arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
"Yang penting bagi Fed adalah pasar kerja, jadi kita akan menghadapi peristiwa risiko besar dengan laporan penggajian besok," kata Neil Wilson, ahli strategi investor Inggris di Saxo Markets.
Baca Juga: Resah Melihat Kemacetan, Hafiz Fattah Desak Pembangunan Jalan Khusus
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Meninggal Dunia Pada Usia 88 Tahun
Mayat-mayat Hangus Akibat Serangan Israel, Presiden Abbas Bilang Gini
Harga Celana Dalam Bakal Naik Akibat Tarif Donald Trump
Warga Palestina Terancam Kelaparan Akibat Israel Blokir Bantuan
Mantan Presiden Brazil Dipenjara Karena Korupsi dan Pencucian Uang
Jaksa Grebek Rumah Mantan Presiden Terkait Penyelidikan Dukun
Pasar Asia Terpuruk Akibat Perang Dagang AS dan China
Pakistan Sebut India Akan Melakukan Serangan Dalam Waktu Dekat
Semakin Memanas, Israel Serang Suriah Disaat Bentrokan Meluas
Blokade Total Terhadap Gaza, AS Bela Israel di Mahkamah Internasional