GEMALANTANG.COM, KOREA SELATAN -- Jaksa Korea Selatan menggerebek rumah mantan presiden negara itu, kantor berita Yonhap melaporkan, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap seorang dukun yang dituduh menerima hadiah mewah untuk mantan ibu negara.
Mantan presiden Yoon Suk Yeol dilucuti dari semua kekuasaan dan hak istimewa awal bulan ini oleh Mahkamah Konstitusi atas pernyataan darurat militernya yang membawa bencana pada tanggal 3 Desember.
Ia terpaksa pindah dari kediaman presiden dan pindah ke rumah lamanya di distrik Seocho, Seoul, seperti dilansir oleh AFP.
Baca Juga: Konflik Berkepanjangan SAD Dengan Perusahaan, Humas PT APL Ditembak
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan jaksa penuntut menggerebek rumah Yoon sebagai bagian dari penyelidikan terhadap berbagai kecurigaan atas hubungan antara keluarganya dan seorang dukun kontroversial.
Dukun, Jeon Seong-bae, dituduh menerima kalung berlian, tas mewah, dan ginseng yaitu tonik kesehatan populer yang harganya bisa mencapai ribuan, dari seorang pejabat tinggi Gereja Penyatuan dan memberikannya kepada istri Yoon, Kim Keon Hee.
Baca Juga: Soal Prabowo Ingin Evaluasi Total, Rosan Roeslani Bongkar Danantara Kini Kelola Aset 844 Perusahaan
Jeon mengklaim bahwa ia kehilangan hadiah yang dimaksudkan dan tidak pernah mengirimkannya kepada Kim, tetapi media lokal melaporkan bahwa jaksa telah memperoleh pesan teks dari pejabat kelompok gereja yang juga dikenal sebagai Moonies yang menuntut agar ia mengembalikan kalung itu.
Penuntutan juga berusaha untuk memverifikasi keaslian dugaan pengiriman hadiah, dan mencari tahu apakah ibu negara saat itu benar-benar menerimanya, AFP melaporkan mengutip Yonhap.
Baik Yoon maupun Kim juga menghadapi kritik atas dugaan hubungan dengan dukun lain, dengan para kritikus mengklaim Yoon memindahkan kantor kepresidenan pada awal masa jabatannya pada tahun 2022 berdasarkan kepercayaan perdukunan.
Baca Juga: Pemkot Jambi Resmi Buka Seleksi Calon Bos PT Siginjai Sakti
Kim juga diperiksa tahun lalu atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi, setelah rekaman kamera tersembunyi muncul yang memperlihatkan dia menerima tas tangan desainer seharga $2.200.
Skandal tersebut berdampak pada rendahnya peringkat persetujuan presiden Yoon saat itu, yang menyebabkan kekalahan telak bagi partainya dalam pemilihan umum April lalu karena gagal memenangkan kembali mayoritas parlemen.
Artikel Terkait
Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
Pemkot Jambi Resmi Buka Seleksi Calon Bos PT Siginjai Sakti
Peredaran Narkoba Kian Marak di Batanghari, Ketua APDESI Resah dan Minta Kades Peduli
Merugikan Warga, Tongkang Angkutan Batubara Dilarang Melintas
Soal Prabowo Ingin Evaluasi Total, Rosan Roeslani Bongkar Danantara Kini Kelola Aset 844 Perusahaan
Minyak Ilegal Drilling di Jambi Cerita Lama, Warga: Cari Solusi di Legalkan
Menkes Budi Dicecar usai Sebut Skandal Perundungan dr Aulia Lebih Besar Ketimbang Kasus Pemerkosaan RSHS
Dedi Mulyadi Bongkar Pelatihan untuk Siswa Nakal yang Dikirim ke TNI: Bukan Pendidikan Perang
BRI Mediapreneur Talks Promedia 2025 Siap Sambangi Kota Serang: Seminar Bisnis untuk Jurnalis hingga Pengusaha Media
Konflik Berkepanjangan SAD Dengan Perusahaan, Humas PT APL Ditembak