“Israel telah merekayasa situasi di mana warga Palestina tidak dapat menanam makanan mereka sendiri atau menangkap ikan untuk makanan mereka sendiri,” katanya.
Kelleher, yang organisasinya mengoordinasikan penyediaan tempat berlindung bagi Gaza, mengatakan bahwa tidak ada satu pun kelompok bantuan yang memiliki tenda tersisa untuk didistribusikan.
Baca Juga: Beli Kadaluarsa Coca-Cola di Indomaret, Warga Jambi Keracunan
Keller dari NRC menyebut bahwa jika Israel meneruskan blokadenya, "ribuan orang akan tewas, akan terjadi kehancuran total ketertiban, jaringan telekomunikasi akan terputus dan kita akan kesulitan memahami situasi karena semuanya akan terjadi dalam kegelapan.”, demikian dilansir AP.
Di Khan Younis, Mustafa Ashour mengatakan dia berjalan selama satu jam untuk sampai ke dapur umum amal, dan menunggu dua jam lagi sebelum dia berhasil mendapatkan makanan.
“Situasi di Gaza sulit. Perlintasan ditutup. Pengepungan total. Tidak ada makanan. Tidak ada air. Tidak ada kebutuhan hidup. Makanan yang dijual mahal dan sangat sedikit.” kata Ashour, yang mengungsi dari kota Rafah di selatan.
Artikel Terkait
Jaksa Grebek Rumah Mantan Presiden Terkait Penyelidikan Dukun
Pasar Asia Terpuruk Akibat Perang Dagang AS dan China
Pakistan Sebut India Akan Melakukan Serangan Dalam Waktu Dekat
Semakin Memanas, Israel Serang Suriah Disaat Bentrokan Meluas
Blokade Total Terhadap Gaza, AS Bela Israel di Mahkamah Internasional
Harga Minyak dan Saham Anjlok Menambah Kekhawatiran Global
Dituduh Gagal Menjamin Data Warga Eropa, TikTok Didenda 530 Juta Euro
Israel Lakukan Serangan Udara Dekat Istana Presiden Suriah
Kapal Pengangkut Bantuan ke Gaza Terbakar Setelah Diserang Drone
PBB Desak Israel Cabut Blokade Bantuan ke Jalur Gaza