Minggu, 21 Desember 2025

Pembelajaran Ramadan Tuai Pro-Kontra, Ternyata Libur saat Puasa Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan

Photo Author
RK
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 19:00 WIB
Ilustrasi belajar di rumah yang akan diterapkan selama bulan Ramadan (freepik/our-team) (Gema Lantang )
Ilustrasi belajar di rumah yang akan diterapkan selama bulan Ramadan (freepik/our-team) (Gema Lantang )

Baca Juga: Ramai Soal Pj Gubernur Jakarta yang Bolehkan ASN Poligami, Mendagri: Saya akan Tanya

Saat ini, mekanisme pembelajaran selama Ramadan tengah dirancang oleh pemerintah, melibatkan sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. 

 

"Sudah kita bahas lintas kementerian. Sudah ada kesepakatan bersama," tambah Mu'ti.

 

Sejarah Belajar di Rumah Saat Ramadan

 

Kebijakan belajar di rumah selama Ramadan sebenarnya telah ada sejak era kolonial Hindia Belanda pada 1930. 

 

Pemerintah kolonial saat itu memutuskan untuk meliburkan sekolah selama sebulan penuh di bulan Ramadan, dengan tujuan mendekati hati umat Islam sekaligus meredam potensi perlawanan terhadap kolonialisme.

 

Tradisi libur Ramadan ini bahkan terlihat dalam peristiwa Perang Jawa. Pangeran Diponegoro, misalnya, mengusulkan kepada Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Marcus de Kock untuk menghentikan sementara diskusi perang selama Ramadan, sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan suci.

 

Namun, sikap baik Belanda ini memiliki motif politis. Peter Carey, seorang sejarawan Inggris, menyebutkan bahwa pendekatan tersebut dimaksudkan untuk mempengaruhi Diponegoro agar menyerah tanpa syarat. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: RK

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X