Minggu, 21 Desember 2025

Pembelajaran Ramadan Tuai Pro-Kontra, Ternyata Libur saat Puasa Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan

Photo Author
RK
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 19:00 WIB
Ilustrasi belajar di rumah yang akan diterapkan selama bulan Ramadan (freepik/our-team) (Gema Lantang )
Ilustrasi belajar di rumah yang akan diterapkan selama bulan Ramadan (freepik/our-team) (Gema Lantang )

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah ini, dengan menyiapkan paket khusus untuk menggantikan aktivitas belajar-mengajar formal. 

 

Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebutkan bahwa kegiatan seperti pesantren kilat di masjid atau sekolah tetap akan dilakukan dengan pengawasan guru.

 

"Kami mendukung, tapi ada tiga poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadan harus tetap dijadikan arena untuk mendidik akhlak, budi pekerti, dan mendidik karakter," kata Haedar.

 

Baca Juga: Jeon Yeo-been Main di Film Horor Dark Nuns Berkat Song Hye-kyo, Langsung Ditawari Peran Setelah Baca Naskahnya

Di sisi lain, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan membahas wacana ini lebih mendalam dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar pada 5-7 Februari 2025. 

 

Ketua PBNU Ahmad Suaedy menyatakan bahwa berbagai isu terkini, termasuk kebijakan belajar di rumah selama Ramadan, akan menjadi salah satu topik diskusi.

 

"Nanti 5 Februari kita akan Munas Konbes. Jadi ada berbagai masalah dibahas termasuk hal-hal seperti ini," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: RK

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X