Aksi tanpa arah hanya akan menjadi senjata bagi kekuasaan untuk menstigma gerakan sipil dan menjustifikasi tindakan represif. Inilah jebakan yang harus dihindari.
Baca Juga: IHSG Anjlok Hampir 2 Persen, Analis Sebut Aksi Unjuk Rasa Jadi Pemicu
Pesan untuk Aparat dan Wakil Rakyat
PSI juga mengingatkan, bahwa tanggung jawab atas situasi ini tidak hanya di tangan demonstran. Aparat keamanan dan para wakil rakyat di DPRD Provinsi Jambi harus mengambil peran sebagai penengah, bukan pengendali.
Aparat jangan mudah terpancing. Gunakan pendekatan persuasif dan humanis, bukan kekerasan yang brutal.
Insiden kekerasan terhadap rakyat, termasuk peristiwa rantis menabrak pengemudi ojek online di tempat lain, menjadi pelajaran penting bahwa negara bisa kehilangan simpati bila kekuasaan digunakan secara kasar.
Baca Juga: Kapolri Minta Maaf pada Keluarga Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
Kepada para anggota dewan, dengarkan rakyatmu. Jangan terjebak dalam zona nyaman kekuasaan. Tugas kalian bukan hanya melayani elite, tapi menjadi corong harapan masyarakat Jambi.
Menjaga Nyala Demokrasi
Dalam aksi ini, mahasiswa bukan hanya sedang melawan ketimpangan, tapi sedang menyalakan kembali semangat demokrasi yang mulai redup. PSI menyambut ini sebagai sinyal positif bahwa masih ada generasi muda yang peduli pada masa depan bangsa.
Namun, perjuangan yang besar membutuhkan arah. Dan arah itu harus dijaga tetap dalam jalur damai, rasional, dan bermartabat.
Baca Juga: Viral! Driver Ojol Tewas Diduga Tertabrak Mobil Brimob
Karena itu, PSI mengajak semua pihak—mahasiswa, aparat, tokoh masyarakat, hingga elite politik—untuk menjaga aksi ini tetap dalam rel konstitusional. Bukan hanya demi ketertiban, tapi demi keadaban demokrasi yang kita bangun bersama.
Aksi mahasiswa Jambi hari ini adalah ujian: bukan hanya bagi mereka yang turun ke jalan, tetapi bagi kita semua sebagai bangsa. Akankah kita mendengar? Atau kembali menutup telinga?
Sebagai simpatisan PSI, saya percaya bahwa jalan perubahan itu masih terbuka. Tapi perubahan hanya bisa lahir jika kita menjaga demokrasi tetap hidup—bukan dengan kekerasan, tapi dengan solidaritas dan keberanian yang beradab.
Baca Juga: Jefri Pardede Tepis Hoak yang Menyasar Maulana
Artikel Terkait
Mendadak Suara PSI Melonjak, Anies Sebut Jangan Merusak Proses Pemilu
Romy Mendesak Bawaslu Usut Kejanggalan Suara PSI
PSI Dukung BBS Untuk Hadapi Pilkada Muaro Jambi
Beredar Kabar Ketua DPW PSI Provinsi Jambi Tigor Sinaga Dikudeta
Pemilihan Ketum PSI, Jokowi: Ada Dukungan Tapi Belum Cukup
Viral! Kader PSI Sebut Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi
Jokowi Tak Maju Jadi Caketum PSI, Kaesang: Sudah Kami Bicarakan
Jokowi: PSI akan Jadi Partai Kuat dan Besar di 2034
PSI Gagal ke Senayan di 2024, Ini Janji Baru Kaesang untuk Pemilu 2029
Budi Arie Respon Kelakar Prabowo soal PSI atau Gerindra