GEMA LANTANG, JAKARTA -- Upaya untuk menyelesaikan permasalahan kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.
Pemerintah memberikan penawaran untuk SPBU swasta berkolaborasi dengan Pertamina untuk pembelian BBM agar stoknya terpenuhi.
Meski telah ada pertemuan untuk menyepakati kerja sama dan kargo BBM Pertamina telah tiba di Indonesia, masih banyak SPBU swasta yang kosong.
Baca Juga: SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Jebakan Monopoli?
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan walaupun sudah ada pertemuan antara pihak swasta dengan pemerintah, ternyata belum semua yang setuju membeli BBM dari Pertamina.
Kekosongan stok di beberapa SPBU swasta pun masih terjadi dan negosiasi kesepakatan masih dilakukan.
“Minggu lalu sudah ada pihak swasta yang sudah mulai menyetujui poin-poin negosiasi dengan Pertamina, ditunggu saja. Ketersediaan tergantung kesepakatan dari swasta sama Pertamina,” kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman kepada awak media di TMP Kalibata, Jakarta Selatan pada Minggu, 28 September 2025.
Kesepakatan dari SPBU swasta dan Pertamina, menurut Laode tinggal menunggu realisasi, sementara tugas kementerian adalah memonitor.
Baca Juga: Pengamat Sebut Istilah ‘BBM Oplosan’ Picu Masyarakat Pindah SPBU Swasta
“Kami maunya diimplementasikan, makanya Minggu kemarin hari Jumat saya sudah bikin surat lagi ke Pertamina dan swasta agar segera mengimplementasikan. Jadi, tiap Minggu itu saya bersurat untuk mengingatkan,” imbuhnya.
Empat perusahaan SPBU swasta, yakni Shell Indonesia, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo mengadakan pertemuan dengan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia untuk menyelesaikan polemik kosongnya stok BBM yang sudah terjadi beberapa waktu terakhir.
Bahlil saat itu menyebutkan bahwa SPBU swasta sudah setuju untuk mengambil BBM dari Pertamina untuk memenuhi permintaan konsumennya masing-masing.
Baca Juga: Komitmen Indonesia untuk Palestina dan UNRWA